Sekjen PDIP: Soal capres, jangan terburu-buru
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Tjahjo Kumolo, tak mau bicara banyak soal survei internal yang dilakukan partainya. Disebut-sebut hasil survei itu, menyatakan jika pasangan Megawati-Jokowi meraup 60 persen suara dan dibuntuti Prabowo-Hatta 30 persen.
Dengan jawaban diplomatis, Tjahjo hanya menyatakan jika pihaknya belum membahas apa-apa soal capres. Dia menegaskan, pencapresan akan dilakukan setelah mengetahui hasil Pemilu Legislatif tahun depan.
"Belum ada pembahasan dan keputusan apa-apa soal capres dan cawapres. Belum ada keputusan atau pembahasan, menunggu April saja," ujar Tjahjo kepada merdeka.com, Senin (16/12).
Termasuk dengan kabar putri bungsu Megawati, Puan Maharani yang juga ingin maju mendampingi sebagai cawapres Jokowi , Tjahjo tak mau komentar banyak. Dia menjelaskan, keputusan capres dan cawapres tak perlu dilakukan terburu-buru.
"Partai belum membahas detil dan belum ada keputusan partai plus menunggu April. Hasil pemilu legislatif saja dulu, kan tidak perlu tergesa-gesa," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah sumber internal PDIP menyebutkan, Megawati-Jokowi memang sedang digodok PDIP sebagai salah satu opsi untuk dimajukan sebagai capres-cawapres di Pilpres 2014. Bahkan, opsi itu untuk saat ini adalah yang utama.
"Toh survei (terbaru) kita se-Indonesia dengan sampel 2.650 Mega-Jokowi dipilih 60 persen. Berikutnya Prabowo-Hatta 30 persen sekian. Sisanya yang lain," kata sumber tersebut.
Unggul di survei internal bukan satu-satunya alasan. Sumber itu mengatakan, pasangan Megawati-Jokowi tengah diupayakan untuk menghindari politik dagang sapi.
"Paling aman ya sama Bu Mega. Bu Mega kan ndak punya vested interest. Kebayang kalau Jokowi dipasangkan dengan sosok lain. Mumet urusan politik dagang sapi nanti," ujarnya.
Di sisi lain, kata sumber itu, opsi itu justru sangat didukung oleh Jokowi sendiri. "Megawati capres terbaik pilihan Jokowi ," kata sumber itu.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaJokowi hanya menyebut, sebaiknya debat capres nanti malam disaksikan saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaPer hari ini delapan hakim konstitusi sudah mulai mengagendakan RPH.
Baca Selengkapnya"Tidakperlu terulang lagi pemberian nilai antar-capres di atas panggung dengan maksud buruk mendagrasi kandidat lain," kata Sekjen PSI
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, jika Ganjar dapat blusukan dengan mantap dan sangat keterbukaan.
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaMenurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.
Baca Selengkapnya