Seberapa besar peluang keluarga Cendana kuasai politik Indonesia?
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar munas Bali Titiek Soeharto menyebut jika kader-kader partai beringin di daerah menginginkan agar trah Soeharto mengambil alih pucuk pimpinan Golkar. Para kader tersebut, berharap agar dipimpin oleh Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
"Kader di daerah-daerah yang lama-lama (minta) jadi ini deh keluarga Pak Harto aja yang ambil alih. Ada suara-suara seperti itu," kata Titiek di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/4).
Titiek mengakui jika adiknya yaitu Tommy Soeharto memang ingin maju sebagai ketua umum Golkar. Hal ini didasari atas keprihatinan dari keluarga Cendana melihat perpecahan di Partai Golkar. Terlebih, Golkar menurutnya adalah partai besar dan sangat disayangkan terpecah menjadi dua kubu.
Lalu seberapa besar peluang keluarga Cendana kembali menguasai panggung politik?
Menurut Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing, terpilihnya Tommy Soeharto menjadi Ketua Umum kecil kemungkinan. Hal itu karena sengketa dua kubu di Golkar hampir selesai.
"Pasalnya jika dilihat kelanjutan kasus perkara dua kubu Golkar (kubu Ical dan Agung) ini tinggal menunggu PTUN. Saya memperkirakan kasus perkara kedua kubu ini selesai paling lambat akhir Mei," ujar Emrus saat dihubungi merdeka.com,, Kamis malam (23/4).
Menurutnya , angka waktu keputusan PTUN dengan proses pilkada serentak terbilang sangat singkat sehingga sudah susah lagi memilih ketua umum. Setelah keputusan Hakim dibacakan kubu mana yang menang, maka selanjutnya mempersiapkan diri untuk Munas. Namun, kalaupun Tommy ingin jadi ketua umum, menurutnya itu bisa saja terjadi di Munas periode mendatang.
"Itu tergantung Tommy, bagaimana Tommy menawarkan program untuk menyelamatkan Golkar. Keluarga Soeharto ini bisa atau tidak menyatukan Golkar dalam arti positif menganyam Golkar kembali di antara kedua kubu Golkar yang sedang kisruh," ujarnya.
"Keluarga Soeharto harus melihat secara lapangan, perlu melakukan survei misal dengan lembaga survei Indonesia tentunya harus netral yang tidak berpihak ke salah satu, sehingga realitas di lapangan," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra soal Program Makan Siang Gratis: Ya Prabowo Dilantik Dulu
Pembahasan program makan siang gratis menunggu pelantikan Prabowo sebagai Presiden.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP Ungkap Ganjar Bakal Sempurnakan Program Jokowi, Salah Satunya Kartu Sakti
Hasto menilai, Ganjar berupaya menyempurnakan segala program baik yang dicanangkan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSiapkan 21 Program Andalan, Ganjar: Tak Bisa Jalan Kalau Kalah
45 Hari jelang pemungutan suara, Ganjar yakin 21 Program Andalan jadi senjata.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi
AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBeda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP
Hasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.
Baca SelengkapnyaPengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya5 Fakta Masjid Istiqlal yang Tidak Banyak Orang Tahu
Lima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu
Baca Selengkapnya