SBY: Saya mantan presiden, bukan calon presiden
Merdeka.com - Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengklaim banyak aspirasi dari masyarakat yang rindu dan ingin kembali ke masa kepemimpinan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Lewat aspirasi rakyat tersebut, Ibas berharap partainya dapat lebih dicintai oleh rakyat.
Menanggapi pernyataan anak bungsunya itu, SBY menegaskan bahwa dia adalah seorang mantan Presiden dan bukan seorang calon Presiden.
"Saya perlu klarifikasi, di sini banyak sahabat-sahabat saya, para insan pers. Di samping saya saat ini Ketua Umum Partai Demokrat, saya juga mantan presiden, bukan calon presiden," kata SBY dalam pidatonya di perayaan ulang tahun partainya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9).
Dalam pidatonya itu, SBY berpesan kepada pada kader yang hadir, bahwa di hari ulang tahun partainya yang ke-14 ini merupakan sebuah momentum untuk berbenah diri. Oleh sebab itu, dia menginstruksikan kepada para kader yang duduk sebagai Kepala Daerah untuk mendukung seluruh program pemerintahan Joko Widodo yang berorientasi kepada kepentingan rakyat.
"Wajib hukumnya membantu penuh Presiden," kata SBY.
Namun demikian, apabila program yang telah dibuat oleh pemerintahan Jokowi tidak berpihak pada kepentingan rakyat di tengah pertumbuhan ekonomi yang sedang bergejolak saat ini, dia meminta seluruh kadernya untuk tidak segan melontarkan kritik.
"kritik tetapi dengan memberikan solusi dan rekomendasi kepada pemerintah," ujarnya.
Dia juga menginstruksikan untuk mengawasi penegakan hukum di era Jokowi agar tidak terjadi proses hukum menghukum yang tebang pilih. SBY juga meminta untuk mengawasi pengelolaan negara yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi. Pasalnya, kata dia, jika salah kelola rakyat yang akan merasakan dampaknya di masa mendatang.
"Kemudian mari kita awasi dengan kritik manakala ada keputusan, ada kebijakan yang menjadi bom waktu. Kritisi. Itu kalau dibiarkan bisa mengganggu kepentingan publik di masa mendatang," tukasnya.
Seperti diketahui, sempat muncul perdebatan pasal di UU tentang Pilpres bahwa ada peluang SBY bisa kembali mencalonkan diri. Namun SBY di sejumlah kesempatan menegaskan tak setuju dengan anggapan itu, menurut dia tidak ada peluang dirinya bisa lagi maju sebagai capres di 2019. Bahkan SBY mengaku tahu betul aturan itu karena saat penyusunan UU itu dirinya ikut mewakili TNI beberapa tahun lalu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan, ia termotivasi untuk masuk ke dunia lukis. Setelah menggeluti puisi, seni musik, dan kini menekuni seni lukis.
Baca SelengkapnyaAnies melihat ada kepastian untuk berlayar sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Sudirman, ucapan Jokowi presiden boleh kampanye dan memihak berbahaya.
Baca SelengkapnyaKalau milenial pilih Prabowo, maka beliau yang akan terpilih menjadi presiden," kata Juri
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto malah joget silat saat ditanya mengenai serangan Anies di debat Capres.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya