SBY Disebut Tak Punya Data Akurat, Kubu Prabowo Nilai Timses Jokowi Panik
Merdeka.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai timses Jokowi-Ma'ruf, panik mengetahui Capres Prabowo Subianto meminta wejangan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelang debat kandidat perdana 17 Januari mendatang. Menurut dia, kepanikan itu terlihat setelah menuding SBY tak memiliki data taji usai empat tahun turun dari kursi presiden.
"Apa yang mereka katakan sekarang hanya upaya menghibur diri, kalut, panik, Pak SBY terlibat langsung," kata Ferdinand ketika dihubungi merdeka.com, Selasa (1/1).
Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga ini melihat timses Jokowi-Ma'ruf terlihat euforia setelah SBY membebaskan kader Demokrat dalam menentukan sikap politik di Pilpres mendatang. Namun, menurut dia, timses Jokowi-Ma'ruf kewalahan memenangkan Pilpres setelah melihat SBY turun gunung memenangkan Prabowo-Sandiaga.
"TKN memiliki beban berat untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf," kata dia.
Terkait rencana pertemuan SBY dan Prabowo, Ferdinand menyebut, pertemuan tersebut tidak cuma membahas debat. Tetapi juga persiapan paparan visi misi pada tanggal 9 Januari mendatang.
Dia pun mengungkap, di antara tanggal 9 sampai hari penyelenggaraan debat, 17 Januari, bakal ada agenda pertemuan khusus di kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Namun, Ferdinand tidak ingin membocorkan agenda tersebut.
"Kalau ketemu akan memahas banyak hal, mempersiapkan banyak hal, jangan saya bicara detail, bocor nanti," kata Ferdinand.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf tidak khawatir capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bakal bertemu dengan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menjelang debat kandidat 17 Januari mendatang.
"Tidak khawatir kenapa karena Pak SBY sudah 4 tahun di realita lapangan enggak paham," kata Arya ketika dihubungi merdeka.com, Selasa (1/1).
Wacana pertemuan Prabowo-Sandiaga dengan SBY jelang debat kandidat Pilpres disampaikan Koordinator Jubir pasangan calon 02, Dahnil Anzar Simanjuntak. Arya menduga hal tersebut dilaksanakan lantaran keduanya butuh bantuan seorang mantan Presiden.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaKetum Partai Demokrat AHY menceritakan perjuangan partainya memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo meyakini saksi dan ahli yang dibawanya akan semakin menguatkan posisinya di muka majelis hakim konstitusi.
Baca SelengkapnyaAnies memakai data Jokowi untuk mengungkap lahan milik Prabowo yang disebut mencapai 340 ribu hektar.
Baca Selengkapnya