Sandiaga Janji Bakal All Out Bantu Partai Koalisi Lolos Parlemen
Merdeka.com - Survei Litbang Kompas merilis elektabilitas partai politik di Pemilu 2019. Dalam hasilnya, elektabilitas PAN dan Partai Berkarya belum aman menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
PAN dan Berkarya merupakan bagian dari koalisi Indonesia Adil Makmur, parpol pendukung pasangan 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Cawapres Sandiaga Uno berjanji akan 'all out' membantu parpol pengusungnya supaya lolos parlemen.
"Untuk partai koalisi adil makmur saya all out membantu seluruh partai yang tergabung di Indonesia adil dan makmur. Demokrat, PAN, PKS, Berkarya," kata Sandiaga di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (21/3).
Sandiaga mengatakan, para caleg PAN maupun parpol koalisinya selalu ikut jika dirinya berkampanye ke daerah. Dia menyebut partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu bekerja baik.
"Alhamdulilah PAN di beberapa wilayah sudah menunjukkan kinerja yang baik," ucapnya.
Hal serupa juga dilakukan partai Berkarya. Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu dalam beberapa kesempatan berkunjung bersama kader Berkarya ke sejumlah daerah.
"Kemarin di Garut bersama Mas Doni Kusuma, Berkarya di Kalsel (Kalimantan Selatan) juga dengan ketua umum Kadin Provinsi Kalsel yang juga kader Berkarya juga, mereka mendapatkan kinerja yang baik," ungkap Sandiaga.
Sebelumnya, survei Litbang Kompas juga mengungkap elektabilitas partai politik di Pemilu 2019. PDIP, Gerindra, dan Golkar adalah tiga partai teratas dan diperkirakan akan lolos langsung ke parlemen.
Sedangkan partai-partai pendatang baru tidak ada yang mampu menembus ambang batas batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen. Elektabilitas mereka kebanyakan masih berkisar di angka nol koma.
Dikutip dari Harian Kompas yang terbit, Kamis (21/3), elektabilitas PSI (0,9%), Berkarya (0,5%), Garuda (0,2%), sementara Perindo (1,5%).
Survei juga menunjukkan Hanura, partai yang mempunyai kursi DPR 2014-2019, terancam gagal masuk Senayan karena elektabilitasnya hanya berkisar 0,9%.
Sementara partai lama yang tidak lolos parlemen pada 2014-2019 seperti PBB dan PKPI, berpotensi kembali gagal, karena elektabilitasnya masing-masing 0,4% dan 0,2%.
Sementara itu, survei Kompas dengan margin of error +/- 2,2 persen, menunjukkan partai-partai seperti Nasdem, PPP dan PAN belum aman. Sebab, dengan elektabilitas Nasdem (2,6%), PPP (2,7), PAN (2,9), masih dalam rentang ancaman ketidaklolosan ambang batas parlemen 4%.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui pengumpulan pendapat melalui wawancara tatap muka ini pada 22 Februari-5 Maret 2019. Sebanyak 2.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian +/- 2,2 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaSinyal Maruarar Sirait Gabung PSI
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih ikut arah politik dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ajak NasDem Gabung, Surya Paloh: Lihat Perkembangan ke Depan, 50-50 Ya
Paloh bakal melihat perkembangan kedepan apakah akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Didukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen
Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaIstana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaAnies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaGolkar Ungkap NasDem dan PKB Sering Komunikasi, Segera Gabung Koalisi Prabowo?
Partai Golkar memberikan sinyal bakal ada partai baru yang bergabung ke koalisi Indonesia Maju setelah Prabowo-Gibran menang
Baca SelengkapnyaIstana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaSandiaga usai Ditertawakan soal PPP Tak Lolos ke DPR: Pak Jokowi Bilang Banyakin Doa
Sandiaga Uno menanggapi santai dijadikan tertawaan Presiden Jokowi dan para menteri kabinet soal PPP yang gagal masuk DPR RI.
Baca Selengkapnya