Saat Prabowo Dua Kali Hormat ke Jokowi Dibilang Jatah Menang di Pilpres 2024
Merdeka.com - Partai Perindo besutan Hary Tanoesoedibjo merayakan hari jadinya yang ke delapan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah elite partai politik seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus terlihat menghadiri acara tersebut.
Ada momen unik saat perayaan ulang tahun Perindo tersebut, yakni gestur Prabowo yang memberikan sikap hormat kepada Jokowi saat disinggung soal pencalonan presiden 2024. Tidak hanya sekali, bahkan Prabowo melakukan hal itu dua kali.
"Saya ini dua kali wali kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta gubernur sekali, menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo (senyum)," kata Jokowi yang disambut sikap hormat Prabowo untuk kali pertama, seperti dilihat dari tayangan daring dikutip Selasa (8/11).
Usai mengatakan hal tersebut, Jokowi langsung melirik Prabowo. Sambil tersenyum kepada sang mantan rival di Pilpres 2014 dan 2019, Jokowi mengatakan Pilpres selanjutnya bakal jadi panggung Prabowo.
"Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," tutur Jokowi disambut sikap hormat sempurna oleh Prabowo untuk yang kedua kalinya.
Sejurus kemudian, tepukan tangan tamu dan hadirin langsung bergemuruh di dalam lokasi acara yang bertempat di Gedung MNC Jakarta Pusat.
Usai berpidato, Jokowi bergegas meninggalkan lokasi acara. Namun awak media sempat menegaskan maksud pernyataan kepala negara apakah menjadi bentuk dukungan terhadap sang menteri pertahanan untuk Pilpres 2024.
Jokowi Luruskan Makna Jatah Prabowo Menang di Pemilu 2024
tidak menampik memberikan sinyal dukungan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2024. Dalam perayaan HUT Perindo ke-8, Jokowi mengatakan jatah kemenangan Pilpres 2024 bisa jadi untuk Prabowo. Jokowi mempersilakan ucapannya itu diartikan sebagai sinyal dukungan.
"Ya diartikan sinyal boleh, tapi kan saya ngomongnya juga tidak apa-apa lah," kata Jokowi usai acara HUT Perindo di Inews Tower, Jakarta, Senin (7/11).
Jokowi kembali meminta partai politik untuk berhati-hati memilih calon presiden yang akan didukungnya. Sebab akan menentukan nasib 270 juta warga Indonesia.
"Memang harus hati-hati. Hati-hati loh menahkodai 270 juta rakyat Indonesia 270 juta lebih rakyat Indonesia. Kenapa selalu saya ulangi ya memang harus hati-hati. Jangan sembrono," kata kepala negara ini.
Namun, Jokowi juga meminta partai segera deklarasi. Karena Pilpres 2024, sudah dekat. Tetapi perlu juga jaga kondusifitas politik karena di tengah ancaman global.
"Gimana wong pemilunya tinggal Februari 2024 awal loh. Tinggal setahun praktis. Ya kan," kata dia.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono/Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaPrabowo bakal membuktikan kerjanya kepada para pihak yang tidak memilihnya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyatakan Presiden Joko Widodo guru politiknya, karena pernah mengalahkannya dua kali, yakni pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya