Saat Ical ultimatum Agung minta islah diteken bulan Juli

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sepertinya sudah tidak sabar dengan manuver-manuver yang dilakukan kubu Agung Laksono. Ical yang kini berada di atas angin karena keputusan pengadilan mengembalikan kepengurusan Golkar ke hasil Munas Riau 2009, mendesak islah harus dilakukan pada bulan Juli sebelum tahapan pilkada serentak berlangsung.

Ical, sapaan akrab Aburizal, mengungkapkan keyakinannya itu dalam penutupan Rapat Pimpinan Nasional VIII Golkar Munas Pekanbaru yang digelar di Jakarta, Sabtu malam.

Ical yang merupakan Ketua Umum dalam Kepengurusan Munas Bali kembali menggunakan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar Kepengurusan Munas Pekanbaru mengacu pada keputusan sela Pengadilan Jakarta Utara.

Dalam putusan tersebut, pengadilan menyatakan Kepengurusan Munas Pekanbaru sebagai kepengurusan yang sah. Munas Pekanbaru menghasilkan kepengurusan sebelum terjadinya dualisme kepengurusan Munas Bali dan Munas Ancol.

"Kita harapkan awal Juli sudah ditandatangani," katanya kepada wartawan dalam konferensi pers seusai rapimnas.

Ical mengatakan, sesuai dengan keputusan hukum, maka seharusnya mengacu pada Kepengurusan Munas Pekanbaru, namun demikian pihaknya memberikan kesempatan bagi kubu Agung untuk ikut menandatangani. Namun tetap berada di bawah kepengurusan Munas Pekanbaru.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan agar Ical tidak terjebak sehingga merugikan Partai Golkar.

Dia mengatakan perlu batas waktu yang jelas apakah kesepakatan ditandatangani atau tidak pada awal Juli 2015. Dengan demikian, menurut dia, Ical memiliki waktu untuk mengkonsolidasi dan menetapkan langkah-langkah strategis dalam pilkada.

Akbar berharap Golkar dapat ikut serta dalam pilkada agar suaranya tidak turun dalam pemilu 2019.