Saat bertemu Jokowi, sekjen parpol tanya soal 100 juta orang miskin versi SBY
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan sekjen partai pendukung menanyakan dan meminta klarifikasi dari Joko Widodo terkait kritik yang disampaikan pihak oposisi terhadap kinerja pemerintah. Isu yang ditanyakan semisal terkait angka kemiskinan dan utang luar negeri.
Jokowi menanggapi pertanyaan dari para sekjen dengan senyum. Tanpa raut wajah kesal, kata Arsul, Jokowi memberikan penjelasan atas kondisi sebenarnya dengan santai sehingga membuat cair suasana.
"Alhamdulillah Pak Jokowi kita tanya dan kritisi tetap tersenyum enggak cemberut. Dengan gaya khasnya 'gini loh mas masalahnya' yang membuat jadi cair," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/8).
Arsul menyebut, pertemuan antar sekjen dan Jokowi itu bertujuan untuk menyamakan pandangan atas segala kritik kubu oposisi yang diarahkan kepada pemerintah. Hal ini agar partai pendukung satu pandangan untuk membantu Jokowi menjawab segala kritik.
"Pertama kita harus tahu dulu dong sebagai anggota koalisi, misalnya diserang atau dikritisi soal kemiskinan terus kita enggak bisa Jawab. Soal utang luar negeri kita enggak bisa jawab. Harus bisa jawab dong," ungkapnya.
Bahkan, menurut Arsul, tim dari Jokowi membuat buku kecil berisi data-data kuantitatif atas capaian kinerja pemerintah. Buku kecil itu dijadikan rujukan agar ketika meluruskan kritik bisa disertai data yang akurat.
"Tim Pak Jokowi juga sudah membuatkan buku kecil yang bisa dibawa teman-teman yang berisi data kuantitatif. Soal programnya apa, capaiannya sejauh mana akhir semester pertama tahun ini ada semua," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengklaim bahwa kemiskinan meningkat sebanyak 50 persen.
"Apa yang terjadi adalah dalam lima tahun terakhir kita tambah miskin, kurang-lebih 50 persen tambah miskin," tuding Prabowo.
Bahkan mantan Presiden SBY menyebut saat ini ada sekitar 100 juta orang yang masuk dalam kategori miskin. "Yang paling penting menyangkut ekonomi dan kesejahteraan rakyat adalah penghasilan atau income dan daya beli golongan orang mampu dan golongan orang miskin yang kita sebut dengan the bottom forty, 40 persen kalangan bawah yang jumlahnya sekitar 100 juta orang," kata SBY usai bertemu Ketua Gerindra Prabowo Subianto di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7) lalu.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaJokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaJokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya
Meski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PKS soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi: Saksi Kami Masih Berjuang agar Suara Rakyat Tak Dicurangi
PKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaJokowi akan Pertimbangkan Kembali Rencana Naikkan PPN 12 Persen
Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi Bertemu di Istana, Ini Tanggapan PKS
Saat ini PKS memilih fokus memantau proses perhitungan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN)
Baca SelengkapnyaJokowi Yakin PSI Lolos ke Senayan
Jokowi yakin PSI lolos ke senayan karena kader partai yang dipimpin Kaesang itu berani mengkritik.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnya