Saat Ahok-Djarot terdepak di posisi puncak survei disalip Agus-Sylvi
Merdeka.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak digelar Februari 2017 mendatang. Saat ini semua pasangan kepala daerah tengah mengikuti masa kampanye termasuk calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta.
Ada tiga pasangan cagub-cawagub yang ikut meramaikan pilkada serentak tahun depan. Yakni pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana di nomor urut satu, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di nomor urut dua, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di nomor urut tiga.
Sebelum masa tenang, lembaga survei berlomba-lomba memaparkan hasil survei yang mereka lakukan terkait peluang menang cagub-cawagub. Survei terakhir dilakukan Lembaga Poltracking Indonesia terhadap tiga pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta.
Survei tersebut melibatkan 1.200 orang, dilakukan selama 10 hari, yakni 7 - 17 November, dengan margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan masyarakat 95 persen.
Hasilnya, elektabilitas pasangan Agus-Sylvi mampu menyalip petahana Ahok-Djarot. Padahal sebelum-sebelumnya, Ahok-Djarot selalu unggul masih sangat tipis dari dua pesaingnya.
"Temuan survei ini belum bisa memprediksi siapa pemenang DKI Jakarta, tapi elektabilitas Agus-Sylvi 27,92 persen, Basuki- Djarot 22,00 persen, dan Anies-Sandi 20,42 persen," ujar Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, Minggu (27/11).
Pada survei itu Hanta juga memberi simulasi pertarungan Pilgub secara head to head. Dari hasil simulasi itu menunjukkan pasangan petahana Basuki-Djarot masih kalah suara dari pasangan Agus-Sylvi yang hanya meraih suara 24,83 persen, sedangkan pasangan Agus-Sylvi meraih 45,92 persen. Akan tetapi dari pertarungan kedua pasangan tersebut masih ada 29,25 persen suara yang belum memutuskan (undecided voters).
Suara diperoleh Agus-Sylvi juga tetap kokoh jika disimulasikan Pilgub dengan pasangan Anies-Sandi. Pasangan yang diusung poros Cikeas itu meraih suara 37,75 persen, sedangkan pasangan Anies-Sandi meraih suara 28,08 persen dengan undecided voters sebesar 34,17 persen.
"Untuk head to head pasangan nomor 2 dan 3, Ahok-Djarot masih kalah suara, pasangan nomor urut 3 memiliki suara 39,92 persen, untuk nomor urut 2 sebesar 25,75 persen, dengan undecided voters 34,33 persen," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren dari pemilih NU ke paslon 02 meningkat dari Desember 2023 40,7 persen menjadi 48,2 persen di Januari 2024
Baca SelengkapnyaDari dua lembaga survei, Prabowo berada di atas angin karena elektabilitasnya berada di urutan pertama dibanding pesaingnya.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilih partai politik pengusung Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka cukup solid.
Baca SelengkapnyaSurvei Charta Politika digelar pada 4 Januari - 11 Januari 2024
Baca SelengkapnyaMayoritas warga NU atau pemilih yang dekat dengan NU sebanyak 60.9 persen mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaHasil survei Pilpres terbaru yang dirilis Indikator Politik menunjukkan elektabilitas Gerindra menyalip PDIP.
Baca SelengkapnyaPerolehan suara Prabowo-Gibran meningkat sejak Oktober 2023 dengan perolehan 35,8 persen. Lalu, naik tajam pada November 2023 menjadi 45 persen.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Indonesia merilis hasil survei dengan tema 'Dinamika Elektoral Di Tingkat Nasional Dan 13 Provinsi Kunci'.
Baca Selengkapnya