Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Romy: Jokowi butuh kekompakan, menteri parpol tak mungkin diganti

Romy: Jokowi butuh kekompakan, menteri parpol tak mungkin diganti Romahurmuziy diperiksa KPK. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Surabaya, Romahurmuziy meyakini Presiden Joko Widodo tetap membutuhkan keberadaan kader partai di pemerintahannya. Sehingga, tak mungkin mereshuffle jabatan menteri yang disandang orang parpol.

Sebab, lanjut dia, tindakan untuk mereshuffle orang-orang partai dari jabatan menteri bisa menjadi blunder. Sebab, tantangan eksternal pemerintah cukup kuat, di mana butuh kekompakan dan dukungan partai untuk menghadapinya.

"Dan itu artinya, adalah parpol-parpol yang setidaknya sudah bersama dengan presiden dalam posisi menyusun atau mendukung. Kalau ada pembersihan, maka akan ada ketimpangan baru yang tercipta di parlemen, ini yang saya kira tidak mungkin dilakukan," ujar Romy, sapaan Romahurmuziy, di DPP Partai NasDem, Jakarta, Sabtu (21/6).

Meski begitu, Romy mengungkapkan belum ada pembicaraan resmi antara PPP yang dipimpinnya dengan Jokowi. Presiden juga akan melakukan pertemuan rutin dengan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat pada pekan depan.

"Belum diketahui materinya apa, tetapi memang ini sebenarnya pertemuan rutin saja antara pimpinan KIH dengan presiden. Yang kedua juga kalau itu dilakukan, adalah bagian dari upaya meningkatkan kinerja kabinet, karena memang dalam situasi di mana hari ini tantangan eksternal begitu luar biasa maka kabinet perlu bekerja lebih keras lagi," terang dia.

Romy menambahkan, PPP rela berbagi jabatan dengan partai-partai dari Koalisi Merah Putih. Namun, dia menyerahkan sepenuhnya keputusan reshuffle tersebut kepada presiden.

"Sekali lagi itu merupakan kewenangan presiden, jadi presiden lah yang merasa berdasarkan pertimbangan politik maupun kinerja memasukkan atau mengganti menteri-menteri yang sekarang bekerja sama dengan beliau," tutupnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.

Baca Selengkapnya
Respons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Respons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR

Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.

Baca Selengkapnya
Jokowi usai Nyoblos: Kita Harap Pemilu 2024 jadi Pesta Rakyat, Berlangsung Jurdil
Jokowi usai Nyoblos: Kita Harap Pemilu 2024 jadi Pesta Rakyat, Berlangsung Jurdil

Presiden Jokowi telah mencoblos surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir

Baca Selengkapnya
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.

Baca Selengkapnya