Ridwan Kamil ingin buat aplikasi peringatan dini banjir
Merdeka.com - Sejumlah daerah di Jawa Barat sering menjadi korban bencana alam. Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengusulkan, agar dibuat sistem peringatan dini melalui aplikasi yang bisa disebar ke seluruh masyarakat rawan terdampak bencana. Termasuk banjir yang kerap terjadi di Majalaya, Kabupaten Bandung.
"Saya mengusulkan ada apps atau aplikasi yang memonitor tentang air di Cekungan Bandung, setiap ada informasi kenaikan permukaan air dapat diinformasikan melalui HP-nya masing-masing. Sehingga warga bisa berinisiatif menyelamatkan diri dan harta bendanya lebih dini," ujar Ridwan saat bersilaturahmi dengan komunitas peduli bencana, Yayasan Rancage Jaga Balai di Bale Rancage Jaga Balai, Jl. Cipaku, Majalaya Kabupaten Bandung, Rabu, (28/3).
Yayasan Rancage Jaga Balai dan Ridwan Kamil diskusi mengenai penanganan bencana di Cekungan Bandung. Terungkap bahwa penanganan bencana selama ini masih bersifat sporadis kepada pasca bencana saja.
Penasihat Yayasan Jaga Balai, Denni Hamdani menilai, dalam penanganan bencana, pemerintah kita belum punya renkon (rencana kontijensi) dan renops (rencana operasi) tanggap darurat.
Ridwan Kamil mengatakan, untuk mengantisipasi bencana banjir harus dibangun danau resapan di daerah-daerah hulu agar air tidak langsung turun hilir atau daerah yang lebih rendah.
"Danau-danau kecil harus dihidupkan lagi di desa-desa. Sehingga saat air mengalir bisa di parkir dulu," kata pria yang akrab disapa Emil ini.
Apa yang sudah diupayakan oleh Jaga Balai di Majalaya, kata Kang Emil, tinggal disempurnakan dan diadaptasi di wilayah Cekungan Bandung lainnya di Jabar.
"Cara ini nanti diduplikasi di seluruh wilayah cekungan Bandung. Ikhtiar yang saya lakukan adalah memastikan Perpres pengelolaan cekungan Bandung harus turun sehingga bisa mengatur masalah kebencanaan secara taktis," kata Paslon Gubernur Jabar nomor urut satu ini.
Yayasan Rancage yang berdiri sejak 2014, memiliki 18 alat pencegahan bencana berbentuk Automatic Weather Station (AWL) dan Automatic Water Level Recorder (AWLR). Kedua alat tersebut dipasang di titik-titik rawan untuk memantau awan dan tinggi muka air.
Peralatan yang dibuat atas kerjasama antara ITB dan Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat ini dalam keadaan siaga. Alat-alat tersebut memberikan informasi berharga kepada pusat komando Jaga Balai, yang memberikan informasi tindakan apa yang harus dilakukan dalam rencana kontijensi dan rencana operasi tanggap daruratnya.
Tingkatkan kerja sama wali Kota dan bupati di Jawa Barat
Sementara itu, calon wakil gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama mulai wali kota sampai bupati untuk membangun Jawa Barat lebih baik lagi.
Hal itu penting dilakukan, kata Uu, untuk meningkatkan kesepahaman. Menurut dia, harus dibangun komunikasi untuk membangun Jawa Barat secara kolaboratif.
"Pada intinya, cita-cita kepala daerah sama yakni, menyejahterakan rakyat yang dipimpinnya melalui kebijakan-kebijakan pembangunan. Tinggal bagaimana kita menjalin komunikasi dan silahturahmi agar kita memahami masalah dan kebutuhan di daerah," ucap Uu usai mengikuti kegiatan Isra Mi’raj di Islamic Center, Kabupaten Ciamis.
Menurut Uu, visi misi Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul (Rindu) membangun Jabar Juara adalah membangun wilayah Jabar secara merata dan berkeadilan. Setiap daerah harus ikut dan merasakan pembangunan tumbuh di daerahnya.
"Karenanya, ketika ada program bangun jembatan di desa, warga desa harus swadaya membangun jembatan itu agar tumbuh rasa memiliki dan bersedia merawat jembatan tersebut. Jangan proyek itu dikerjakan tukang, sehingga mengurangi biaya material karena harus bayar fee tukang, misalnya," ujar Bupati Tasikmalaya 2 periode ini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil Diperiksa Bawaslu Jabar Terkait Dugaan Pelanggaran Kampanye di Tasikmalaya
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mencecar Ridwan Kamil dengan puluhan pertanyaan terkait laporan dugaan pelanggaran kampanye di Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaDidampingi Bupati, Jusuf Kalla Serahkan Bantuan ke Korban Banjir Demak
JK menambahkan, bencana banjir yang melanda Demak untuk kedua kalinya ini karena faktor perubahan iklim
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca SelengkapnyaBantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kota Pangkalpinang, 458 Rumah Terendam
Saat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaCak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti
Dalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaSerahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaLawan Ridwan Kamil, Ganjar Pasang Duet Rieke 'Oneng' dan Ono Surono Rebut Suara di Jabar
Ganjar mengaku tetap realistis untuk posisinya di Jawa Barat dengan menargetkan 40 persen suara.
Baca Selengkapnya