Reuni tiga kawan lama pendukung Ahok di Pilgub Jakarta
Merdeka.com - Pemilihan Gubernur DKI 2017 baru akan digelar tahun depan, tetapi atmosfer dan panasnya suhu politik sudah mulai terasa sejak tahun lalu. Tiga partai politik langsung tancap gas dan secara resmi memberikan dukungan pada calon petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Pria akrab disapa Ahok ini mengapresiasi dukungan tiga parpol meskipun sejauh ini dia menyatakan bakal maju dari jalur independen.
Partai Nasional Demokrat (NasDem) lebih dulu memberikan dukungannya pada Ahok. Menyusul kemudian Partai Hanura. Terakhir, Partai Golkar yang juga secara tegas menyatakan dukungan untuk mantan Bupati Belitung Timur ini.
Dukungan tiga partai otomatis membuat Ahok mempunyai dua pilihan jalan yang digunakan untuk maju Pilgub. Ahok sudah memiliki modal sejuta KTP dari relawan Teman Ahok jika akhirnya tetap maju tanpa kendaraan partai politik. Angka tersebut sudah cukup memberikan tiket bagi Ahok maju independen. Di sisi lain, ada 3 partai yang bersedia dan sanggup memuluskan ambisi Ahok menjadi DKI 1 melalui jalur partai karena jumlah kursi di DPRD memenuhi syarat.
Jumlah total suara milik Nasdem, Hanura, dan Golkar adalah 24, yang terdiri dari 5 milik Nasdem, 10 milik Hanura, dan 9 milik Golkar. Sedangkan, batas minimal bagi Parpol atau gabungan parpol yang ingin mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI diketahui adalah 22 kursi.
Selain fakta tersebut, ternyata terselip fakta unik terkait dukungan 3 partai pendukung Ahok itu. Jika ditelisik, keputusan mendukung Ahok seperti mempertemukan tiga kawan lama dalam sebuah reuni. Bukan rahasia lagi, tiga nakhoda partai pendukung Ahok itu dulu pernah berkarir dalam satu partai, yakni Partai Golkar.
Perpecahan di internal Golkar menyebabkan para petinggi partai berlambang pohon beringin ini memilih keluar, kemudian melahirkan partai baru. Sebut saja Wiranto yang harus berpisah dari Golkar dan membentuk partai Hanura pada 14 November 2006. Konflik di tubuh Golkar juga membuat satu lagi politisi senior hengkang yakni Surya Paloh. Paloh keluar pada tahun 2011 dan membentuk partai baru bernama Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Kini, menjelang gelaran Pilgub DKI, Wiranto, Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto reuni karena memiliki sikap dan persepsi sama soal sosok yang dianggap bisa memimpin Jakarta yaitu Ahok. Tiga kawan lama ini pun sama-sama menghormati dan tak mempermasalahkan apapun keputusan akhir Ahok dalam Pilgub DKI. Apakah tetap berada di jalur independen atau kembali ke 'pelukan' parpol. Yang terpenting Ahok tetap maju dalam pilkada tahun depan.
Setelah mengantongi dukungan resmi dari tiga partai, Ahok sendiri berjanji menemui Teman Ahok usai Lebaran. Dalam pertemuan nanti dia akan tanyakan, apakah Teman Ahok tetap memilih jalur yang sulit atau mudah dengan diusung partai.
"Gua tanya nih gimana kita masih mau pakai tiket sulit atau mau tiket yang mudah. Prinsipnya tiga partai ini sama mau dukung mau ngusung sama," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih
PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaUsai PAN, Airlangga juga Klaim Jokowi Keluarga Besar Golkar
Airlangga mengatakan bahwa Jokowi adalah salah satu pemilik partai Golkar.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnya