Relawan Jokowi-JK klaim dapat 53 persen suara di Jatim

Merdeka.com - Ketua Tim Relawan Jokowi - JK , Jawa Timur, Bambang Dwi Hartono memastikan capres dan cawapres nomor urut dua yang didukungnya itu, mendominasi perolehan suara Pilpres 2014 di provinsi timur pulau Jawa ini. Sesuai target di Jawa Timur, suara Jokowi - JK mencapai 53 persen ke atas.

"Dari hasil dokumen C1 yang mulai kita kumpulkan sejak Rabu malam kemarin hingga hari ini, perolehan suara untuk Jokowi - JK di Jawa Timur sudah mencapai 53 hingga 54 persen. Sedangkan Prabowo - Hatta , berada di angka 46 sampai 47 persen," terang Bambang DH di Posko Relawan Jokowi - JK di Jalan Gayungsari, Surabaya, Jumat (11/7).

Menurut mantan Wali Kota Surabaya ini, Jawa Timur merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menjadi barometer politik nasional. Sehingga, kemenangan di Jawa Timur, bisa digunakan untuk menutupi daerah-daerah lain yang suaranya minus. "Kalau bisa, memang daerah subur bisa dioptimalkan untuk menutupi daerah lain yang minus," ucapnya.

Caleg DPRD Jawa Timur terpilih dari PDIP ini juga menyatakan optimis soal kemenangan Jokowi - JK secara nasional. "Secara de facto sudah ada di tangan. Kemenangan de jure masih menunggu ketetapan KPU RI pada 22 Juli nanti," katanya.

Menurut Bambang, kemenangan de facto itu mengacu pada hasil quick count beberapa lembaga survei, meski masih ada beberapa lembaga survei, yang menampilkan hasil berbeda, yaitu memenangkan pasangan Prabowo - Hatta dalam hitungan quick count-nya.

Sedangkan untuk kemenangan de jure, lanjut dia, berdasarkan penetapan KPU RI nanti. "Kita ikuti semua berita di media, kita juga mendengar kualifikasi lembaga survei. Survei itu kan memiliki kaidah-kaidah universal, jadi mestinya hasilnya sama. Kalau hasilnya beda, apakah mereka salah dalam melakukan pengambilan sample-nya. Ini kan kemudian perlu untuk diuji ulang," katanya.

Metode survei, kata dia, tiap lembaga ada teorinya masing-masing. "Survei yang dilakukan tetap menggunakan survei secara acak berjenjang. Artinya, mereka akan mengambil sample dari suatu provinsi terpilih dari seluruh provinsi yang ada."

"Kemudian, dari provinsi terpilih itu, diambil kabupaten dan kota terpilih. Kalau metodologi-nya sama, pasti hasilnya sama. Kalau gak sama, pasti ada kaidah-kaidah penelitian yang tidak diikuti, jadi hasilnya berbeda," terang Bambang.

Selain itu, Bambang juga menginstruksikan kepada seluruh relawan di Jawa Timur untuk tetap siaga dan mengawal proses penghitungan suara hingga tahapan penghitungan manual KPU . "Saya instruksikan agar para relawan terus mengawal hasil perolehan suara sampai ke KPU untuk mengantisipasi terjadinya manipulasi data," ujarnya.