Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratusan perempuan & kaum minoritas di Surabaya dukung Jokowi-JK

Ratusan perempuan & kaum minoritas di Surabaya dukung Jokowi-JK Kelompok perempuan dukung Jokowi. ©2014 Merdeka.com/Andriansyah

Merdeka.com - Ratusan perempuan dan kelompok minoritas Kota Surabaya mendukung capres nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi). Gubernur DKI non-aktif itu dinilai sebagai calon pemimpin yang peduli gender dan berpihak pada kaum perempuan. Oleh sebab itu mereka mendukung dan siap memenangkan Jokowi pada pilpres 9 Juli nanti.

Melalui mimbar diskusi dan deklarasi Aliansi Perempuan Surabaya untuk Revolusi Mental yang digelar di Surabaya, Rabu (25/6), mereka akan menyumbang 70 persen suara dari kelompok perempuan dan kaum minoritas di Surabaya untuk Jokowi - JK.

Hadir dalam acara diskusi bertema: "Menjadi Pemilih Cerdas Menuju Kesetaraan dan Kesejahteraan Perempuan" yang sekaligus deklarasi dukungan itu di antaranya, anggota DPR dari Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari, Dhita Indah Sari (mantan aktivis PRD), Dian Noeswantari dan Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa serta Dede Utomo dari kelompok minoritas.

Dalam diskusi dan deklarasi itu menghasilkan empat poin, yaitu mendukung Jokowi-JK secara kritis untuk menjadi capres-cawapres yang memiliki perspektif gender dan berpihak pada kaum perempuan dan kelompok minoritas rentan lainnya. Kemudian mendukung Revolusi Mental demi menuju kesetaraan dan kesejahteraan perempuan serta kelompok minoritas rentan lainnya.

Poin ketiga, menyerukan kepada semua pemilih untuk waspada kecurangan-kecurangan dalam proses pemilu dan terakhir menghargai perbedaan dalam memeluk agama dan keyakinan serta segala macam bentuk keberagaman.

"Kita akan melakukan pendekatan-pendekatan kepada kelompok minoritas, melalui policy-policy. Diskriminasi itu kan kekerasan yang dilakukan melalui kebijakan-kebijakan. Kita tidak mau menyebut apa, kelompoknya apa, tapi semua berhak atas hak kewarganegaraan," papar Eva Kusuma di sela acara.

Diskriminasi kelompok minoritas itu, Eva mencontohkan, kelompok Syiah, Ahmadiyah, dan kelompok minoritas lain, termasuk komunitas Waria, kesulitan mendapatkan identitas (KTP).

"Jangan lupa ya, Jokowi itu PDIP. Dan PDIP itu paling konsisten memperjuangkan kelompok-kelompok minoritas, itu kenapa mereka lebih nyaman ke Jokowi. Jokowi memiliki komitmen, eksekusinya ada," ungkap Eva.

Sementara itu Ketua Pelaksana Deklarasi Aliansi Perempuan Surabaya untuk Revolusi Mental, Rosana menjelaskan, kenapa pihaknya lebih memilih Jokowi -JK sebagai presiden, karena capres dan cawapres nomor urut dua itu memiliki visi dan misi jelas terhadap kesetaraan gender di Indonesia.

"Seperti dalam salah satu poin deklarasi, kita sepakat bahwa Jokowi-JK merupakan capres dan cawapres yang memiliki perspektif gender dan berpihak pada kaum perempuan serta kelompok minoritas lainnya," kata Rosana.

Sehingga di Pilpres 9 Juli mendatang, Rosana menargetkan 70 persen suara perempuan di Surabaya untuk Jokowi-JK. "Kita optimis 70 persen suara di Surabaya. Itu adalah target realistis, yang akan kami bidik di pilpres nanti. Selain itu, kita akan membentuk relawan-relawan di masing-masing TPS untuk mengamankan suara," ujarnya.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?

Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP
Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP

Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan

Baca Selengkapnya
Naik 300 Persen, PSI Peroleh 42 Kursi DPRD di Papua Raya
Naik 300 Persen, PSI Peroleh 42 Kursi DPRD di Papua Raya

Kenaikan perolehan suara ini karena PSI dianggap menjadi partai yang toleran dan representasi dari Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Reaksi Jokowi Disebut PDIP Bukan Lagi Kadernya: Terima Kasih
Reaksi Jokowi Disebut PDIP Bukan Lagi Kadernya: Terima Kasih

Jokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Tanggapi Putusan DKPP: Bangsa Ini Menunggu Kepekaan Moral Presiden Jokowi
Sudirman Said Tanggapi Putusan DKPP: Bangsa Ini Menunggu Kepekaan Moral Presiden Jokowi

Menurut Sudirman, seluruh elemen bangsa di tanah air tengah menunggu sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.

Baca Selengkapnya
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah

Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun

Baca Selengkapnya