Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rasiyo-Lucy gelar pesta rakyat, Risma-Whisnu pilih blusukan

Rasiyo-Lucy gelar pesta rakyat, Risma-Whisnu pilih blusukan Pasangan Rasiyo-Lucy. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Jelang akhir masa kampanye Pilwali Surabaya, Jawa Timur pada 5 Desember 2015 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberi jatah kampanye akbar bagi masing-masing pasangan calon (Paslon). Pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana mendapat jatah pada 22 November, Minggu besok, sedangkan pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari pada 29 November, Minggu pekan depan.

Pasangan nomor urut dua, Risma-Whisnu lebih memilih blusukan ke kampung-kampung menyapa warga, ketimbang kampanye akbar pada Minggu besok. ‎Sedangkan pasangan urut satu, Rasiyo-Lucy Kurniasari akan menggelar kampanye akbar dikemas pesta rakyat ada 29 November mendatang. ‎

‎"Bu Risma dan Mas Whisnu memilih berkunjung ke kampung-kampung, pemukiman dan bertemu komunitas-komunitas. Menyapa dan menemui warga untuk mendengarkan aspirasi mereka secara langsung," jelas Jubir Tim Pasangan Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono, Sabtu (21/11).

Pasangan besutan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menilai, model kampanye akbar tidak lagi efektif untuk mendengar aspirasi masyarakat di era sekarang. Sebab, jelas politisi yang akrab disapa Dikdong ini, kampanye akbar selain bersifat hiruk-pikuk, gaduh dan membuang banyak dana, kampanye dengan mengumpulkan massa banyak itu juga hanya bersifat 'satu arah' alias hanya mendengar suara para juru kampanye saja.

"Pada kampanye akbar, massa hanya menjadi penonton dan pendengar. Metode lama itulah yang dibalik oleh pasangan Risma-Whisnu. Keduanya berinisiatif lebih penting mendengar suara rakyat ketimbang kampanye akbar," sambung Dikdong.

Dikdong melanjutkan, "‎Terkait hal ini, ti‎m telah mengirim surat resmi kepada KPU, Panwas dan Polrestabes Surabaya tentang tidak diambilnya kesempatan kampanye akbar pada Minggu besok. Sehingga seluruh kekuatan keamanan dan Panwas Pilkada di Kota Surabaya tidak perlu mengonsentrasikan diri untuk menangani hiruk-pikuk massa."

‎Sebagai ganti dari tidak diambilnya kampanye akbar itu, masih kata politisi yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya ini, tim Risma-Whisnu telah menyiapkan 30 agenda pertemuan di berbagai lokasi di Kota Surabaya. Agenda blusukan itu dimulai Sabtu, hari ini hingga Minggu besok, mulai pagi sampai larut malam.

‎"Dengan model kampanye tersebut, semakin nyata bahwa Risma-Whisnu menjadi milik warga Kota Surabaya. Hal ini juga membuat kedua calon pemimpin Kota Surabaya ini semakin terampil mendengarkan suara warga, dan memecahkan secara taktis dan teknis setiap persoalan rakyat yang dijumpai di lapangan," sebutnya.

‎Mantan komisioner KPU Jawa Timur ini juga mengungkapkan, pada Sabtu hingga Minggu ini, Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto juga menyempatkan diri berkunjung ke Surabaya. Momentum itu, akan dimanfaatkan Risma-Whisnu untuk memperkenalkan dan memperkuat metode kampanye yang efektif dan lebih pro-rakyat.

‎"Kita berharap metode itu semakin dikuatkan DPP PDI Perjuangan di berbagai daerah untuk memenangkan pesta demokrasi namun dengan cara yang lebih elegan dan disukai rakyat. K‎eputusan tidak diambilnya kampanye akbar, juga telah disampaikan ke Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, dan disambut baik. DPP kemudian memutuskan ketua umum besok mengisi kampanye di Bali," pungkasnya.

Sementara itu, tim pasangan Rasiyo-Lucy mengaku tetap akan menggelar kampanye akbar Minggu, pekan depan. Pada kampanye yang digelar pada 29 November di Jatim Expo, Jalan A Yani, Surabaya itu, akan dihadiri Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan.

Tak hanya dua tokoh tersebut, tim pasangan urut satu ini juga akan mendatangkan Ketum Partai Idaman, Rhoma Irama. "Insya Allah, kampanye akbar nanti akan dihadiri dua ketum partai pengusung. Bahkan Ketum Partai Idaman kemungkinan juga hadir," kata Laision Officer (LO) Rasiyo-Lucy, Zainul Arifin saat dikonfirmasi wartawan.

Selain dihadiri tokoh-tokoh nasional, lanjut dia, kampanye nanti juga akan dimeriahkan hiburan musik seperti musik dangdut, rock, pop dan genre musik lainnya. "Bang Rhoma juga akan menyanyikan lagu-lagu dangdutnya. Dengan begitu, suasana kampanye akan meriah dan mampu mencari simpati masyarakat untuk memilih nomor satu. Insya Allah pesta rakyat ini menuju kemenangan bagi kami," tandasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.

Baca Selengkapnya
SYL Didakwa Lakukan Pemerasan ke Anak Buah hingga Rp44,5 M & Terima Gratifikasi Rp40,6 M
SYL Didakwa Lakukan Pemerasan ke Anak Buah hingga Rp44,5 M & Terima Gratifikasi Rp40,6 M

Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor dengan agenda pembacaan dakwaan

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos

Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
VIDEO: Penampakan Jenazah Lukas Enembe Dalam Peti, Ada Karangan Bunga Duka dari AHY
VIDEO: Penampakan Jenazah Lukas Enembe Dalam Peti, Ada Karangan Bunga Duka dari AHY

Lukas meninggal saat tengah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto

Baca Selengkapnya
Zulkifli Hasan Dipolisikan Buntut Guyonan Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo
Zulkifli Hasan Dipolisikan Buntut Guyonan Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo

Menurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik

DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.

Baca Selengkapnya
Kumpulkan Kader Demokrat, AHY: 30 Hari Terkahir Kami Akan Gaspol Abis-Abisan
Kumpulkan Kader Demokrat, AHY: 30 Hari Terkahir Kami Akan Gaspol Abis-Abisan

AHY berjanji, jika partainya akan mengawal sejumlah kebijakan dan program-program yang memang pro terhadap rakyat.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, Wakapolri: Masyarakat Guyub Rukun, yang Ribut Elit Politik
Jelang Pemilu, Wakapolri: Masyarakat Guyub Rukun, yang Ribut Elit Politik

Pemilu sebagai pesta demokrasi dihadapi dengan bahagia dan senang.

Baca Selengkapnya
PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR
PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR

"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy

Baca Selengkapnya