Quick count: Pasangan incumbent menangi Pilkada Bondowoso
Merdeka.com - Pasangan incumbent, Amin Said Husni-Salwan Arifin (Aswaja), hari ini (6/5), unggul di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kab Bondowoso, Jawa Timur, versi quick count Lembaga Proximity. Aswaja unggul 80,85 persen dari kompetitor tunggalnya, Mustawiyanto-Abdul Mannan (Muna) dengan perolehan suara 19,15 persen suara.
Menurut Direktur Riset dan Operasional Proximity, Andri Riswandi, dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT), 592.212 pemilih di 1.387 TPS yang tersebar di 219 desa di seluruh Kabupaten Bondowoso, pasangan Aswaja lebih dipercaya masyarakat untuk kembali memimpin.
"Dari 150 TPS tersampel yang kami ambil dari jumlah real, ada sebanyak 42.965 suara tersampel dengan jumlah partisipasi pemilih sebanyak 65, 86 persen. Untuk tingkat margin error sekitar 1 persen saja. Dari jumlah itu, hingga pukul 16.00 WIB, 80, 85 persen pemilih memilih pasangan Aswaja untuk kembali memimpin," kata Andri di Surabaya, Senin (6/5).
Andri juga mengatakan, yang menarik dari Pilkada Bondowoso ini adalah dinamika politik yang terjadi di Bondowoso. Sebab sebelumnya, pasangan Aswaja adalah calon tunggal yang diusung partai-partai politik pemilik kursi di dewan.
Semula Aswaja juga didukung partai pemilik kursi terbanyak Partai Kebangkitan Nahdlatul Ulama (PKNI), yaitu 12 kursi, yang kemudian diikuti oleh partai-partai lain seperti PKB, PPP, PKS, PAN, Gerindra, Golkar, Demokrat dan partai non kursi.
Namun, menjelang Pilkada digelar, Aswaja belum memiliki lawan. Sementara sebagai partai pemilik kursi terbanyak dan tak memerlukan koalisi untuk mengusung calonnya sendiri, PKNU terpaksa mencari calon bayangan, yaitu pasangan Muna dan melepas dukungan untuk Aswaja.
"Kecenderungan partai-partai adalah mendukung pasangan yang jelas akan menang. Tentu mereka lebih cerdas melihat peluang. Pilihannya adalah mendukung Aswaja. Sebelum pencalonan sendiri, partai politik sudah menyiapkan jauh hari, ada dil-dil politik yang sudah dilalui," kata dia.
Karena Aswaja, lanjut dia, butuh lawan tanding, maka PKNU sebagai pemilik kursi terbanyak yang bisa menyiapkan lawan untuk Aswaja. "Kursi PKNU sudah mencukupi, dengan 12 kursi, mereka (PKNU) tidak harus didukung partai lain. Sementara partai-partai lain, kalaupun memiliki calon lain, mereka sudah pasti berhitung, tidak akan menang melawan Aswaja," katanya.
Sementara itu, proses Pilkada Bondowoso sendiri, diakui Andri sempat diwarnai aksi demonstrasi dari kader PDIP Bondowoso yang menganggap Pilkada Bondowoso cacat hukum. Kader partai berlambang kepala banteng moncong putih ini, melakukan aksi bakar ban dan bakar kertas suara di Kantor DPC PDIP Bondowoso di Jalan A Yani.
"Partisipasi pemilih cukup besar. Aksi dari kader PDIP ini tidak akan berpengaruh apa-apa, hanya berpengaruh pada internal PDIP saja. Masyarakat di sana, menganggap kepemimpinan Aswaja cukup baik, sehingga mereka ingin kembali dipimpin Aswaja," tandas dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang polwan di Bondowoso menemukan bayi yang diduga dibuang tak jauh dari lokasi dia mengatur lalu lintas, Rabu (10/1) pagi.
Baca SelengkapnyaRupanya, bukan tanpa alasan Fadil memberi hormat ke anak buahnya itu.
Baca SelengkapnyaAirnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo-Gibran dianggap pemimpin yang layak bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPosisi kedua pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang mendapatkan 2.451.383 suara.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN berkeyakinan ada benang merah antara bansos dan suara kemenangan Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono merapat ke Istana Kepresidenan Jakarta
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengajak masyarakat Minahasa untuk membantu memenangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran mengalahkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca Selengkapnya