Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Program Jokowi disebut produk SBY, revolusi mental dipertanyakan

Program Jokowi disebut produk SBY, revolusi mental dipertanyakan Presiden Jokowi. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah genap memerintah Indonesia selama dua tahun. Sejumlah pihak menyatakan pujian dan kritiknya. Pembangunan di sektor infrastruktur, kesehatan dan pendidikan mendapatkan nilai plus dan dianggap mengalami perbaikan.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengakui pencapaian kinerja Jokowi-JK di beberapa sektor pemerintahan itu. Namun, Riza menilai sejumlah sektor yang dianggap baik itu merupakan produk lanjutan dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dia menganggap Jokowi-JK belum memiliki terobosan selama 2 tahun memimpin.

"2 Tahun ini memang tampak membaik tapi sebagian masih produk SBY. Kita punya pemimpin yang punya terobosan baru," kata Riza di Hotel Sari Pan Pasific, Minggu (23/10).

Riza mencontohkan pelaksanaan program dana desa. Pemerintah Jokowi-JK hanya tinggal melanjutkan program yang sudah ada dengan meningkatan anggaran dana desa. Peningkatan alokasi dana desa tahun ini mencapai Rp 100 triliun.

"Contoh dana desa sekarang terlihat itu masih produk Pak SBY, ini masih terusan. Yang meningkat program kesehatan juga terobosan zaman SBY," terangnya.

Selain itu, Riza juga menyebut pencapaian yang dilakukan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Kesehatan juga tidak lepas dari peran pemerintahan era SBY. Termasuk, katanya, pembangunan infrastruktur di mana banyak program warisan dari pemerintahan sebelumnya.

"Pendidikan juga UU 29 itu masih produk Pak SBY jadi kalau kita lihat kinerja kementerian yang paling baik itu kementerian Pendidikan dan Kesehatan masih sebagian besar ditopang program dari SBY. Dua kementerian ini masih produk Pak SBY," jelasnya.

Atas kondisi ini, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, pemerintah bekerja tanpa berpikir. Akibatnya, arah dari pemerintahan Jokowi-JK menjadi tidak jelas.

"Ada pepatah yang katakan dunia ini dirusak oleh 1 dari 2 jenis manusia. Satu, itu yang bekerja saja tanpa berpikir. Kedua, yang berpikir saja tanpa bekerja. Yang agak repot dari pemerintahan Jokowi 2 tahun ini dia bekerja saja tanpa berpikir," kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.

Menurutnya, visi dan cita-cita revolusi mental yang digagas baru sebatas wacana. Menteri kabinet kerja belum mengetahui definisi revolusi mental yang dimaksud Jokowi. Sehingga, banyak menteri yang salah tafsir.

"Kita belum tahu yang disebut revolusi mental itu apa, mana bentuknya? Menteri sudah diganti. Dulu di awal-awal PR menterinya mendefinisikan revolusi mental tuh secara lucu-lucu. Ada yang lompat pagar, ada yang makan kue tidak lagi beli dari toko tapi harus direbus. Ada yang matiin AC. Ada yang dulu pakai baju putih seperti baju Presiden, jadi revolusi mental tuh apa," jelasnya.

Oleh karena itu, Fahri menganggap dampak positif revolusi mental sama sekali belum dirasakan warga. Parahnya lagi, lanjut dia, Jokowi malah ikut dalam dalam operasi pemberantasan pungli (OPP) di Kementerian Perhubungan di mana banyak pihak menyebut kasus itu adalah kasus kecil.

"Revolusi mental apa. Apa efeknya pada kita. Masa revolusi mental tiba-tiba 2 tahun kemudian Presiden gerebek pungli dan kacaunya dia katakan KPK urus yang besar-besar. Saya urus yang kecil-kecil, dari mana dasarnya," ujar Fahri.

(mdk/sho)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih

Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih

RAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.

Baca Selengkapnya
TPN Tegaskan Ganjar-Mahfud akan Lanjutkan Program Jokowi, Ini Contohnya

TPN Tegaskan Ganjar-Mahfud akan Lanjutkan Program Jokowi, Ini Contohnya

Roby menilai, Mahfud MD menguasai materi debat cawapres

Baca Selengkapnya
Beras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg

Beras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg

Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi

Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi

Dalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya
Akui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik

Akui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik

Prabowo mengaku banyak program Jokowi yang sangat baik untuk kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Sudah Surati Jokowi Minta Menteri Tak Gunakan Program Pemerintah untuk Kampanye

Bawaslu Sudah Surati Jokowi Minta Menteri Tak Gunakan Program Pemerintah untuk Kampanye

Bagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.

Baca Selengkapnya
Resmi Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY: Oposisi Hanya bisa Kritisi, Tidak bisa Eksekusi

Resmi Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY: Oposisi Hanya bisa Kritisi, Tidak bisa Eksekusi

AHY menilai, banyak keterbatasan saat partainya berada di luar pemerintah atau oposisi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres

Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres

Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.

Baca Selengkapnya