Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Prediksi Nasib Demokrat Setelah Kisruh KLB Deli Serdang

Prediksi Nasib Demokrat Setelah Kisruh KLB Deli Serdang Moeldoko menyampaikan pidato saat KLB Partai Demokrat. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Nasib Partai Demokrat yang tengah diterpa kisruh dua kepengurusan jadi tanda tanya. Kemelut ini diyakini akan menggerus elektabilitas partai di Pemilu maupun Pilkada.

Ahli politik Indonesia dari Australia National University (ANU) Marcus Meitzner menilai, daya tarik Demokrat ada di ketokohan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Jika mereka tidak ada, partai ini kehilangan daya tarik utamanya," kata Meitzner yang sudah meneliti politik Indonesia selama lebih dari satu dekade, Selasa (16/3).

Dia memprediksi, elektabilitas Demokrat akan terjun bebas. Dengan demikian, tidak lolos parlemen jika kisruh ini terus berlanjut.

"Jika kepemimpinan Partai Demokrat diambil-alih Moeldoko, saya yakin elektabilitas Partai Demokrat akan terjun bebas menjadi 1-2 persen saja dan tidak akan lolos ambang batas parlemen pada pemilu 2024," kata Meitzner.

Rekannya sesama Indonesianis, Thomas Power dari University of Sydney menarik kesimpulan serupa. Masa depan Demokrat bakal hancur apabila kisruh ini tak segera diselesaikan.

"Bagaimana mungkin AHY yang elektabilitasnya 7-8 persen, digantikan oleh orang yang elektabilitasnya nol persen? Jadi, upaya kudeta ini tak bisa lain hanya bisa dibaca sebagai upaya menghancurkan Partai Demokrat," tanya Thomas.

Baik Thomas maupun Meitzner mengaku tidak paham mengapa Presiden Jokowi diam saja terkait kekisruhan tersebut. Padahal Moeldoko merupakan Kepala Staf Kepresidenan.

Jokowi dinilai tak mungkin tidak tahu tentang kisruh yang terjadi sekarang. Pada pemerintahan-pemerintahan demokratis lainnya, tindakan seperti ini biasanya berujung pada pengunduran diri atau pemberhentian dari jabatan.

Thomas dan Meitzner sepakat kemelut Demokrat ini bisa membuat kualitas demokrasi di Indonesia semakin terus merosot.

Daftar ke Kemenkum HAM

Seperti diketahui, kubu KLB Deli Serdang telah mendaftarkan kepengurusan ke Kemenkum HAM pada, Senin (15/3) lalu. Berkas tersebut masih dalam proses dan belum dilengkapi oleh kubu Deli Serdang.

"Pemeriksaan berkas dan lainnya masih dalam proses yang belum dilengkapi kubu KLB Deli Serdang," kata sumber di lingkungan Kemenku HAM yang menolak identitasnya diungkap, saat dikonfirmasi, Selasa (16/3).

Dia menjelaskan, jajaran Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum mengikuti perintah dari Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly. Sebab itu, sumber tersebut meminta agar publik menunggu terkait hal tersebut pada Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang akan digelar Rabu (16/3) di DPR.

Namun dia tak menjelaskan, apa maksud mengikuti perintah Yasonna Laoly tersebut."Bagaimana detil akan disampaikan pada saat RDP di DPR besok. Dari Senin kemarin sudah dibahas di Ditjen AHU dan Rabu besok akan dibahas di RDP," ungkapnya.

Kubu Moeldoko mendaftarkan susunan pengurus ke KemenkumHAM kemarin diterima oleh Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkum HAM, Cahyo R Muzhar. Kubu Moeldoko diwakilkan oleh Sekretaris Jenderal Jhoni Allen Marbun.

"Sudah diterima oleh Dirjen Kumham AHU bapak Cahyo R," kata politikus Demokrat kubu Moeldoko, Ilal Farhad.

Ilal percaya, dalam menangani masalah dualisme Partai Demokrat ini, KemenkumHAM akan bersikap netral. Serta tidak akan berpihak kepada salah satu kubu.

"Saya melihat Kumham sangat terlihat netral dan proporsional dan tidak ada tebang pilih baik kubu A atau B. Di sini benar benar KumHAM bekerja dengan baik," tutup Ilal.

Kata Kubu AHY

Sementara itu, Ketua Bappilu Partai Demokrat kubu AHY, Andi Arief mengaku mendapatkan informasi terkait proses pendaftaran kubu Moeldoko. Ia mengatakan, pendaftaran hasil KLB Deli Serdang gagal.

"Tragis, KLB Deli Serdang gagal daftar," kata Andi dalam Twitternya @AndiArief_ID, Selasa (16/3).

Andi mengatakan, pendaftaran pengurus kubu Moeldoko tidak diproses karena tidak memenuhi syarat. Sehingga tidak bisa mendapat akses dan password untuk pendaftaran elektronik.

"Tidak dapat diproses pendaftarannya, karena tak memenuhi persyaratan, sehingga tidak bisa mendapat akses dan password pendaftaran elektronik," kata Andi.

"Bukan hanya kudeta gagal, tapi memalukan di depan publik," pungkasnya.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kubu Prabowo-Gibran Nilai Elektabilitas NasDem dan PKB Terdongkrak Koalisi di Pilpres
Kubu Prabowo-Gibran Nilai Elektabilitas NasDem dan PKB Terdongkrak Koalisi di Pilpres

Kubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.

Baca Selengkapnya
PKB Buka Lembaran Baru dengan NasDem Usai Kalah Pilpres
PKB Buka Lembaran Baru dengan NasDem Usai Kalah Pilpres

ak Imin menyampaikan PKB dan NasDem belum memutuskan apakah partainya akan bergabung atau oposisi.

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Polres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024
Polres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024

Deklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.

Baca Selengkapnya
Kaesang Dikabarkan Maju Pilgub DKI, Demokrat: Kita Cermati Dulu
Kaesang Dikabarkan Maju Pilgub DKI, Demokrat: Kita Cermati Dulu

Partai Demokrat tengah menggodok sosok-sosok yang akan maju dalam Pilgub Jakarta nanti.

Baca Selengkapnya
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Survei Pilpres Terbaru Indikator di Jatim: Prabowo-Gibran 56,2%, Ganjar-Mahfud 19,9%, Anies-Cak Imin 15,7%
Survei Pilpres Terbaru Indikator di Jatim: Prabowo-Gibran 56,2%, Ganjar-Mahfud 19,9%, Anies-Cak Imin 15,7%

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya