Prabowo tak gentar bersaing dengan Mahfud MD dan JK
Merdeka.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku tidak gentar jika dalam Pilpres 2014 nanti berhadapan dengan Jusuf Kalla dan Mahfud MD. Menurutnya, dalam alam demokrasi, semua orang berhak maju sebagai capres.
"Demokrasi kan memang membutuhkan banyak pilihan jadi ya bagus-bagus saja biarkan nanti rakyat yang memilih," kata Prabowo di DPP Partai Gerindra Jakarta, Sabtu (1/12).
Sekarang ini, Prabowo mengaku sudah siap dicalonkan presiden. "Insya Allah siap," katanya.
Tetapi, Prabowo belum mau mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden. "Saya kira urusan deklarasi itu urusan sebentar, ga ada masalah. Nanti saja," ujarnya.
Nama-nama seperti Prabowo, JK dan Mahfud MD masuk capres ideal dalam survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) beberapa waktu lalu.
Ada lima indikator yang menjadi acuan dalam survei. Dinilai bisa dipercaya satu dalam kata dan perbuatan, tidak pernah melakukan atau diopinikan pernah melakukan KKN, tidak pernah melakukan atau diopinikan melakukan tindakan kriminal, diyakini mampu memimpin negara dan pemerintahan, dan dipercaya mampu berdiri di atas semua kelompok atau golongan yang berbeda-beda.
Direktur Eksekutif LSI Dodi Ambardi menjelaskan, survei ini merupakan non probability sampling. Artinya, sampel survei telah ditetapkan terlebih dahulu dengan responden terdiri dari 223 opinion leader. Dari jumlah itu, hanya 178 orang yang mau dipublikasikan namanya sebagai responden atau penilai.
Opinion leader yang ditetapkan adalah tokoh-tokoh yang biasa menjadi narasumber di media massa dan berpendidikan S-3 dari latar belakang yang beragam.
Beberapa nama itu adalah Bambang Harrymurti, Fahrul Razi, Franz Magnis Suseno, Ignas Kleden, Iman Sugema, Karni Ilyas, Luhut Binsar Panjaitan, Syafii Maarif, Nono Anwar Makarim, Said Agil Siraj, Saldi Isra, Sri Adiningsih, Subagyo HS, Todung Mulya Lubis dan beberapa tokoh lainnya.
Mereka diwawancarai dan diberikan semacam lembar penilaian dengan nama-nama tokoh di dalamnya yang dianggap layak sebagai capres. Skor yang diberikan menggunakan skala 0-100.
Dodi menambahkan, eksplorasi tokoh-tokoh dilakukan antara Januari-Mei 2012. Sedangkan wawancara dengan opinion leader dilakukan Juni-Oktober. "Namun demikian masing-masing tokoh punya nilai yang cukup beragam dari 5 indikator kualitas personal menjadi presiden," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari yang dihubungi merdeka.com secara terpisah menilai, metode survei dengan non probability sampling memang jarang digunakan. Metode ini memang digunakan untuk kepentingan tertentu.
"Survei seperti ini memang bermaksud mencari gambaran dari kalangan masyarakat tertentu. Ini semacam pandangan elit terhadap sejumlah tokoh-tokoh yang ada yang layak menjadi capres. Tentu saja hasilnya berbeda dengan survei terhadap responden yang merupakan voters dengan metode random sampling," papar Qodari.
Dia menambahkan, tidak ada masalah dengan metode survei seperti ini, karena hasil survei tersebut merupakan pandangan masing-masing opinion leader terhadap tokoh-tokoh yang dianggap layak menjadi capres.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN menilai pertanda proses demokrasi Indonesia diakui dan berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaMahfud belum mengetahui persis kapan dirinya akan diterima Jokowi. Dia berharap bisa secepatnya bertemu Jokowi begitu tiba di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, sebagai mantan prajurit dia sangat menghormati pekerja keras seperti pedagang bakso.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan yang mendapat kesempatan menanggapi menilai penjelasan Prabowo tidak menggambarkan tentang peran Indonesia di selatan-selatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku tak akan mendiskriminasi warga yang memilih mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya