PPP sebut Prabowo masih berpeluang cawapres Jokowi jika ada komunikasi
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai skenario menduetkan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2019 masih terbuka. Menurutnya, dalam politik segala sesuatu masih bisa berubah meski Prabowo telah menyatakan siap diusung menjadi calon presiden pada (11/4) lalu.
"Sebagai arus utama itu tertutup, tapi di politik tidak ada yang tertutup rapat lalu digembok dan enggak bisa dibuka kembali," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4).
PPP, kata Arsul, terbuka dengan opsi duet Jokowi-Prabowo. Alasan PPP setuju dengan opsi tersebut agar gelaran Pilpres 2019 tidak diwarnai ujaran kebencian dan hoaks yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa.
Sikap tersebut juga disampaikan kepada Jokowi pada bulan November 2017 meski sebagian besar partai pendukung lain menolak opsi tersebut.
"Bagi PPP sepanjang nanti argumentasi dan kemudian perkiraan-perkiraan politik akan membuat pilpres lebih baik tidak menimbulkan pecah belah antar anak bangsa saya kira itu opsi yang dibuka, paling tidak dari sisi PPP. Opsinya kalau dari sisi PPP terbuka," tegasnya.
Arsul meyakini Prabowo masih berpeluang menjadi cawapres Jokowi jika kedua kubu kembali merajut komunikasi. Jika komunikasi terputus, maka tertutup pula peluang duet Jokowi-Prabowo.
"Bisa atau tidak itu kan tergantung apakah ada komunikasi lagi atau tidak. Kalau emang salah satu atau bahkan keduanya memutuskan untuk tidak komunikasi lagi ya berarti sudah tertutup," tandas Arsul.
Sebelumnya, Ketum PPP M Rommahurmuziy menyebut Jokowi sempat menawarkan Prabowo sebagai cawapres Pilpres 2019 mendatang. Jokowi menanyakan perihal rencana itu kepada Romi. Saat itu, Romy langsung mengatakan setuju.
Padahal, semua pimpinan partai pendukung Jokowi tak ada yang setuju dengan rencana menggaet Prabowo sebagai cawapres.
"Saya langsung bilang setuju," tegas Romi.
Menurut Romi, Prabowo sendiri merasa terhormat karena mendapatkan tawaran dari Jokowi untuk menjadi cawapres. Bisa dikatakan, lanjut Romi, Prabowo merespons positif tawaran Jokowi itu.
Alasan Jokowi ingin menggandeng Ketua Umum Partai Gerindra sebagai calon wakil presiden adalah untuk menjaga keutuhan NKRI.
Kemudian, Romi juga buka-bukaan soal adanya utusan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menemui Joko Widodo pada Selasa (27/3). Utusan Prabowo itu menanyakan kemungkinan Prabowo menjadi calon wakil presiden dari Joko Widodo.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Senyum Lebar Maruarar Sirait Dampingi Prabowo Setelah 3 Hari Keluar dari PDIP
Pria yang akrab disapa Ara itu terlihat mengenakan pakaian berwarna putih, sama seperti Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Beberkan Aktivitasnya saat Masa Tenang Pemilu, Yakin Satu Putaran
Masa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar
Baca SelengkapnyaPrabowo Kembali Memuji Jokowi dan SBY Setinggi Langit
Prabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan
Prabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Bersyukur Tidak Mencla-mencle, Kita Tegas Dari Awal Mengatakan Timnya Jokowi
Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Beri Arahan Prabowo Bertemu dengan Lawan Politik
Prabowo sudah menyampaikan akan menjalankan politik yang merangkul seluruh pihak seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo Dapat Pesan dari Jokowi: Siap-Siap Saja, Setiap Hari Ada yang Minta Ketemu
Prabowo awalnya mengungkit pepatah mengenai 'kawan sejati adalah kawan di saat susah'.
Baca Selengkapnya