PPP & PAN hadiri Rakernas PDIP, Jokowi akan beri kursi menteri?
Merdeka.com - Presiden terpilih sekaligus kader PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal kehadiran petinggi PPP dan PAN dalam pembukaan rakernas partainya di Semarang, Jawa Tengah, hari ini. Menurut Jokowi, pihaknya terbuka untuk sama-sama bekerja membangun bangsa.
"Sejak awal kita sampaikan kita terbuka, gotong royong kerja sama tapi juga harus dilihat ini ada ideologinya, kita memimpin ada ideologinya sehingga kesamaan ideologi itu," kata Jokowi dalam jumpa pers usai pembukaan Rakernas IV PDI Perjuangan di Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/9).
Ditanya apakah akan memberikan kursi menteri jika PPP dan PAN mau bergabung, Jokowi berkelakar, "Tadi kan ada kursi."
Setelah itu, Jokowi kemudian memberikan jawaban serius. "Kita ini sekarang (sedang membahas) masalah berkaitan dengan arsitektur kabinet, masih berbicara masalah itu, belum berbicara siapa yang duduk di situ," ujar Jokowi yang mengenakan pakaian merah khas PDIP.
"Nanti pelan pelan akan diisi, diisi, diisi, kan masih sampai tanggal 20 Oktober masih lama," kata Jokowi.
Hadir juga dalam jumpa pers Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Hanura Wiranto, Ketua Umum PKPI Sutiyoso dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi yakin PSI lolos ke senayan karena kader partai yang dipimpin Kaesang itu berani mengkritik.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMaruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca Selengkapnya