PPP Djan Faridz akan Gelar Mukernas, Kubu Romi Ancam Pidanakan
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PPP kubu M Romahurmuziy, Arsul Sani mengatakan Mukernas PPP Muktamar Jakarta alias kubu Djan Faridz ilegal. Arsul bahkan mengancam memperkarakan karena telah mencatut lambang partai.
"Bukan hanya ilegal tapi juga liar. Kami akan memperkarakan secara pidana jika mereka lanjutkan, karena telah memalsukan stempel partai, kop surat dan menggunakan lembaga partai secara tidak sah," ujar Arsul ketika dikonfirmasi, Senin (12/11).
Di sisi lain, Arsul menyambut jika kubu Djan ingin melakukan islah. Namun, tidak dengan menggunakan cara yang ilegal. Anggota DPR Komisi III itu menyarankan bersilaturahmi secara baik-baik.
"Kalo sisa-sisa kelompok Djan Faridz mau islah atau rekonsiliasi dengan kami, maka kami buka pintunya dan persilakan mereka bisa bersilaturahmi ke kami. Namun tidak usah bikin ulah dengan membuat forum-forum illegal seperti Mukernas," jelasnya.
Arsul mengecam kubu Djan seolah mengatasnamakan PPP ingin menyelamatkan partai menembus ambang batas parlemen 4 persen. Dia menyindir, justru orang-orang Djan kebanyakan caleg gagal.
"Apalagi masih mengklaim diri sebagai DPP PPP. Ini cara yang salah langkah total. Mereka ini bukan orang-orang yang punya pengaruh di PPP yang bisa menambah atau mengurangi suara. Kebanyakan malah caleg-caleg langganan gagal di pemilu-pemilu lalu," jelasnya.
Arsul menegaskan kubu Djan tak punya legal standing. Sebab, menurutnya, berdasarkan keputusan MK dan MA, kepengurusan yang sah adalah Ketum M Romahurmuziy dan Sekjen Arsul Sani. Kemenkum HAM, KPU, dan Bawaslu juga mencatat itu sebagai kepengurusan yang sah dan diakui.
"Secara sosial mereka juga tinggal segelintir orang, karena mayoritas pengikutnya sudah bergabung dengan kami dengan menjadi pengurus dan caleg di berbagai tingkatan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, PPP Muktamar Jakarta atau kubu Djan Faridz akan mengadakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada 15-16 November 2018 di Kantor DPP PPP Jalan Talang, Jakarta Pusat. Sekretaris Jenderal PPP Muktamar Jakarta, Sudarto mengatakan tujuan utama adalah menyelamatkan partai.
Pihaknya khawatir melihat PPP pimpinan M Romahurmuziy terancam tak lolos ke Senayan berdasarkan elektabilitas di sejumlah survei. Sehingga diharapkan terjadi dialog antara dua kubu demi menjaga marwah partai.
"Dalam Mukernas ini pun sangat memungkinkan upaya rekonsiliasi ini karena memang tujuan kita, Mukernas ini adalah untuk menjaga marwah PPP supaya lolos PT dari sisi itu secara administrasi kita tak bisa ikut pemilu yang ikut Pemilu adalah pihak kubu Romahurmuziy," ujarnya di Kantor Sekretariat PPP Muktamar Jakarta, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (12/11).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditanya Maju Pilgub DKI 2024, Anies: Kita Lagi Fokus Tuntaskan Amanah Jutaan Orang
Aziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Balas Anies soal Orang Dalam: Waktu Gubernur DKI, yang Dimasukkan Timsesnya
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, mengatakan fenomena "orang dalam" terjadi di setiap kekuatan.
Baca SelengkapnyaAnies Minta Cak Imin Ucapkan 'Saya Terus di Jalan Perubahan'
Cak Imin ini pun diajak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mengulang kembali ucapannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gerindra: Lebih Penting Hak Sopir Angkot daripada Hak Angket Pemilu
Kamrussamad menyindir kepada politikus yang tidak siap kalah bereaksi dengan mendorong hak angket.
Baca SelengkapnyaPPP Nantikan Momen Megawati dan Jokowi 'Bersatu' di Puncak Harlah
Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.
Baca SelengkapnyaKini Dukung Anies, Begini Jejak Karier Jenderal Ryamizard Ryacudu Keturunan Penyebar Agama Islam di Lampung
Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu memutuskan mendukung pasangan capres cawapres Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida dan Kakak Cak Imin Dipanggil Jokowi, Lobi PKB Gabung Koalisi Prabowo?
Menaker Ida dan Kakak Cak Imin Dipanggil Jokowi, Lobi PKB Gabung Koalisi Prabowo?
Baca SelengkapnyaPPP Sanksi Kader Yang Dukung Prabowo-Gibran: Oknum Balelo, Indisipliner
Menurut Awiek, kader itu telah melenceng dari sikap PPP yang sudah mengusung paslon nomor urut 1 Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaCerita Arsul Sani Tolong Warga di NTT yang Didzalimi Hukum: Kini Beliau sudah Jadi Pimpinan PPP
Merasa terbantu, ternyata membuat orang yang tak disebutkan namanya oleh Arsul itu saat ini menjadi Ketua PPP di Kabupaten Belu.
Baca Selengkapnya