Polrestabes Surabaya gelar deklarasi damai Pilgub Jatim
Merdeka.com - Polrestabes Surabaya, Jawa Timur gelar deklarasi kesepakatan damai dengan tim sukses tiga pasangan calon peserta Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013. Kesepakatan ini dilakukan sebagai komitmen tim sukses dan pasangan calon untuk menyelenggarakan Pemilu, yang aman, tertib dan lancar di Kota Pahlawan.
"Kami harap ini tidak sekadar ikrar, tapi dijalankan. Kesepakatan ini bukan siap menang dan siap kalah, tapi kesepakatan siap dipilih dan tidak siap dipilih," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Setija Junianta di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (25/7).
Dijelaskan Setija, kesepakatan damai ini memang sengaja digelar khusus untuk Pilgub yang digelar di Surabaya. "Untuk yang di luar Jatim, itu sudah masuk wewenang Polda Jatim, yang akan menyelenggarakan deklarasi damai dengan daerah-darah lain," katanya.
Selain itu, mantan Kapolres Metro Jakarta Barat ini juga mengimbau kepada semua tim sukses dan ketua partai politik untuk menyampaikan ke massa dan pendukungnya agar tidak berbuat anarkis dalam menanggapi apapun keputusan dan hasil Pilgub Jawa Timur nanti.
"Ini sangat penting untuk menjaga ketertiban. Apalagi di Jawa Timur, khususnya Surabaya, situasi dan kondisi sangat kondusif. Semua pihak harus bisa menerima pilihan masyarakat dan tidak berbuat yang merugikan semua pihak," kata perwira yang juga pernah menjabat sebagai Kapolres Sidoarjo tersebut.
Dalam deklarasi kesepakatan damai tersebut, juga diundang sejumlah ketua partai politik pengusung dan pendukung, ketua tim sukses, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh akademisi dan tokoh ormas.
Selain Kapolrestabes, kesepakatan juga ditandatangani Ketua KPU Kota Surabaya Eko Sasmito, Ketua Panwaslu Wahyu Haryadi, Wali Kota Tri Rismaharini, Danrem 084/BJ Kol. Inf. Raden Wisnoe Prasetja Boedi, Kejari M. Dhofir, Ketua PN Heru Pramono dan Ketua DPRD M. Machmud.
Ada lima poin yang disepakati semua tim sukses pasangan calon, pertama, siap melaksanakan dan menyukseskan Pilkada Jatim secara jujur, adil, bersih, santun dan bermasyarakat. Kedua, siap bekerja sama dengan penyelenggara dan pengawas Pilkada serta tidak memunculkan isu SARA.
Selanjutnya, siap menaati peraturan dan mendukung penegakan hukum, serta menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Kemudian siap menerima dengan ikhlas dan berjiwa ksatria sesuai hasil pleno penyelenggara.
Dan yang terakhir, pasangan calon siap dipilih maupun tidak dipilih serta mendukung gubernur dam wakil gubernur terpilih melalui proses pemilihan yang transparan dan demokratis.
Seperti diketahui, Pilgub Jawa Timur yang akan digelar pada 29 Agustus mendatang itu, akan diikuti tiga pasangan calon, yaitu pasangan nomor urut 1, Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa), pasangan nomor urut 2, Eggi Sudjana-M. Sihat dan pasangan nomor urut 3, Bambang DH-Said Abdullah.
Sementara pasangan Khofifah-Herman (BerKah), pada pleno KPU Jawa Timur tanggal 14 Juli lalu, dicoret sebagai peserta Pilgub Jawa Timur. Dan saat ini dalam proses gugatan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan PTUN.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menaruh perhatian khusus pada kasus dugaan pencabulan anak tiri oleh anggota Kepolisian di Surabaya.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaKejadian itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnya