Merdeka.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muda Yoandro Edwar, menyayangkan pernyataan politikus sontoloyo yang dilontarkan Presiden Jokowi. Menurutnya, perkataan tersebut sangat tidak mendidik.

"Jika melihat di kamus KBBI, istilah sontoloyo adalah bentuk kata yang dipakai sebagai kata makian. Hal ini sangat tidak mendidik mengeluarkan pernyataan sontoloyo kepada pihak yang dianggap lawan politiknya Presiden Jokowi di depan masyarakat dalam acara kenegaraan," katanya lewat keterangan pers yang diterima merdeka.com, Kamis (25/10).

Juru Bicara PKS tersebut menuturkan, seorang Presiden idealnya adalah teladan bagi warganya. Yoandro sangat khawatir, pengucapan sontoloyo ini akan dipakai oleh para generasi muda, bahkan di forum formal.

"Tidak bisa kita bayangkan seorang siswa mengatakan sontoloyo di depan gurunya. Seorang mahasiswa mengatakan sontoloyo di depan dosennya," tuturnya.

Pihaknya berpesan, supaya penggunaan istilah kasar atau makian tersebut tak diulangi kembali. Terutama bagi pemimpin dan pejabat negara yang berbicara di ruang publik.

Yoandro mengatakan, banyak kata bahasa Indonesia lain yang bisa digunakan guna mengkritik atau menyindir pihak yang tidak setuju dengan Presiden.

"Bahkan lebih bijak dengan menggunakan bahasa cinta agar perpolitikan, demokrasi di Indonesia tetap indah," imbuh koordinator nasional PKS muda tersebut.