Politikus PDIP Usul Keran Impor Alat Medis Dibuka Lebar Demi Lawan Corona
Merdeka.com - Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu menyarankan pemerintah segera membuka keran impor untuk alat medis. Dia menilai, impor itu dibutuhkan karena jumlah pasien meninggal akibat virus Covid-19 terus bertambah.
"Kuburan massal harus dicegah dengan segala cara, salah satunya adalah dengan membuka keran impor untuk alat alat medis baik utuh maupun bahan baku terkait virus corona," ujar Adian kepada wartawan, Senin (23/3).
Adian menilai, perlu impor alat-alat kesehatan seperti masker, alat pelindung diri, termometer, sarung tangan, hand sanitizer, disinfektan, dan alat rapid test. Menurutnya, pihak yang bisa mengimpor alat tersebut harus diberi kemudahan.
"Semua pihak yang sanggup mengimpor alat-alat tersebut selama kriteria dan uji alatnya layak harus diberi ektra kemudahan impor bila perlu sementara waktu di bebaskan dari bea import dan pajak agar alat alat itu menjadi murah dibeli siapapun," kata dia.
Tujuannya agar alat medis tersebut mudah ditemukan di toko da apotek agar masyarakat mudah mendapatkannya. Sehingga, semua pihak saling kerjasama untuk menghalau penyebaran virus corona.
"Dalam situasi ini, kebanjiran lebih baik daripada kekurangan," kata anggota Komisi I DPR ini.
Impor tersebut juga dinilai akan meringankan tugas pemerintah untuk menyediakan alat medis. Tugas pemerintah di sini bisa menetapkan harga eceran tertinggi.
"Kalau negara bisa memanfaatkan para importir dan pedagang maka alat medis itu bisa sampai ke seluruh pelosok pedalaman dengan harga murah tanpa menguras anggaran pemerintah. Selanjutnya Pemerintah bisa menghemat anggaran yang ada untuk di gunakan fokus pada hal lain seperti membangun RS untuk karantina, mensubsidi obat dan alat medis untuk orang orang yang benar benar tidak mampu, lansia, tuna wisma," jelas Adian.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP: Pernyataan Jokowi Kontradiktif, Minta ASN hingga Aparat Netral tapi Mau Kampanye untuk Calon Tertentu
Etika Jokowi sebagai presiden dipertanyakan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Pidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca SelengkapnyaPDIP soal Solusi Harga Cabai: Prabowo Prioritaskan Menambah Alutsista dan Utang Luar Negeri
Hasto menilai capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo mirip seperti Jokowi.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnya