PKS Mendekati Golkar, NasDem: Koalisi Masih Bisa Goyang Dumang
Merdeka.com - Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengaku tidak masalah bila PKS membuka komunikasi dengan Golkar untuk Pemilu 2024. Dia memandang memang dinamika koalisi masih dapat berubah. Bahkan partai politik yang sudah membangun koalisi seperti Gerindra-PKB dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bisa bubar.
"Ya toh apa jaminan koalisi yang ada akan berangkat? Kan nahkodanya belum ada," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9).
"Masih bisa kocok ulang. Goyang dumang juga masih bisa," imbuhnya.
Tanpa PKS, komunikasi politik yang dibangun bersama NasDem dan Demokrat bisa bubar jalan. Tetapi NasDem tidak khawatir. Sebab NasDem pun melakukan komunikasi dengan pihak lain pula.
"Kalau enggak cukup bubar jalan lah. Itu yang saya bilang dinamika. Oh NasDem juga buka komunikasi yang lain juga buka. Semua kan masih lakukan komunikasi satu dan lainnya," jelasnya.
Bahkan bisa saja rekan koalisi NasDem bertambah. Hanya saja Willy menjamin komunikasi dengan PKS dan Demokrat masih intensif. Tinggal menunggu terjadinya kesepakatan bersama.
"Bisa jadi. Tapi sejauh ini ya komunikasi terjadi secara intensif. Dan kesepahaman yang akan dirajut menjadi kesepakatan. Jadi prosesnya itu. Tinggal what step a head," terangnya.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai melakukan pendekatan ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, pendekatan itu dilakukan melalui pertemuan dengan Partai Golkar.
"Sebetulnya kami ke Golkarnya ya, apakah nanti dengan KIB nya, ya mungkin dari situ pintu masuknya," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9).
Dia mengakui pendekatan ke KIB untuk membuka skenario-skenario lain terkait Pilpres. Selain mendekati NasDem dan Demokrat, PKS juga membangun komunikasi politik dengan partai lain misalnya Golkar yang sudah bergabung dalam KIB.
"Tentukan ada skenario pertama, kalau enggak berhasil ada skenario kedua, kalau enggak berhasil pakai skenario ketiga," ujar anggota Komisi II DPR RI ini.
"Kita kan kerikilnya atau prosesnya itu panjang kali lebar. Jadi harus dibuka komunikasi dengan semua," sambung Mardani.
Namun, keputusan akhir dengan siapa PKS berkoalisi akan diputuskan oleh Majelis Syuro PKS. Belum ada keputusan apapun yang final.
"Tetapi komunikasi jalan terus. Nanti musyawarah Dewan Syuro yang menentukan," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ak Imin menyampaikan PKB dan NasDem belum memutuskan apakah partainya akan bergabung atau oposisi.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar memberikan sinyal bakal ada partai baru yang bergabung ke koalisi Indonesia Maju setelah Prabowo-Gibran menang
Baca SelengkapnyaNasDem tidak menutup apabila ada partai lain yang ingin gabung ke koalisi untuk Pilkada DKI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
NasDem tak masalah jika Demokrat hengkang dari koalisi pengusung Anies.
Baca SelengkapnyaPosisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca SelengkapnyaMulai dari politisi Golkar hingga NasDem sudah mulai ramai diperbincangkan sebagai Cagub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaDemokrat mendukung NasDem dan PKB Gabung Koalisi Prabowo.
Baca SelengkapnyaNamun daerah mana saja yang bakal berkoalisi masih dirahasiakan kedua parpol tersebut
Baca Selengkapnya