Pidato SBY soal penghematan energi dinilai hanya retorika
Merdeka.com - Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai penghematan energi nasional tadi malam dianggap hanya retorika belaka. Pasalnya, SBY tidak menjamin bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM.
"Itu merupakan penegasan dari program lama yang harus dilakukan kembali. Semoga sesudah ini ada terobosan lagi, kebijakan yang penting dan bisa memenuhi kebutuhan BBM masyarakat," cetus anggota Komisi VII DPR Daryatmo Mardiyanto di gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/5).
Politisi PDIP ini juga mengkritisi soal penggunaan kartu elektronik untuk pengendalian BBM bersubsidi. Menurut Daryatmo, hal yang sama sudah diterapkan oleh Batam. Di sana disebut dengan kartu pintar. Itu bisa efektif, karena masyarakat Batam sudah akrab dengan kartu tersebut.
Nah, lantas bagaimana dengan daerah lainnya di Indonesia? Menurut Daryatmo, hal itu tidak bisa serta merta dilaksanakan. Karena tidak semua wilayah di Indonesia bisa menggunakan cara seperti itu.
"Wilayah timur Indonesia misalnya. Kondisi Indonesia kan sangat beragam. Lalu berapa sih jumlah kendaraan dan kebutuhan BBM-nya," kata Daryatmo.
Karena itu, menurut Daryatmo penggunaan kartu elektronik itu tidak akan efektif. Sebab, belum ada perhitungan yang jelas dari pemerintah. Soal pengadaan kartu elektroniknya juga, menurut Daryatmo dalam APBN 2012 tidak disebut secara jelas berapa besaran anggarannya.
Selain itu, ujar dia, pemerintah juga jangan terpaku pada pendirian SPBU BBM nonsubsidi di berbagai tempat seperti yang dikatakan SBY. Lengkapilah hal itu dengan percepatan konversi BBM ke BBG.
"Dengan begitu masyarakat mempunyai pilihan untuk penggunaan bahan bakar," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaSangat disayangkan jika dukungan tersebut jadi dalih untuk memaksa masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca Selengkapnyakenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPemilih muda memandang isu transisi energi sangatlah mendesak untuk diselesaikan oleh Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran berencana melakukan efisiensi terhadap penyaluran subsidi energi seperti Pertalite dan LPG 3 Kg.
Baca SelengkapnyaAnies mengakui transisi energi kepada yang lebih ramah lingkungan harus segera dilakukan
Baca Selengkapnya