'Petinggi partai Islam abaikan keinginan umat untuk bersatu'
Merdeka.com - Sikap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memilih merapat bersama Partai Gerindra dan mendukung pencapresan Prabowo Subianto dikecam oleh penggagas koalisi partai Islam, KH Cholil Ridwan. Sebab, keputusan itu dianggap menyakiti permintaan seluruh umat di seluruh Tanah Air.
"Ini sayang sekali, mengecewakan umat. Saya terima ribuan SMS dari Sumatera, Kalimantan minta koalisi Islam, 32 persen," ungkap Cholil saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (18/4).
Permintaan dari umat tersebut, lanjut Cholil, harusnya didengar para petinggi partai politik sebelum mengeluarkan keputusan. Apalagi, dia memandang koalisi antar parpol Islam dapat mengakomodir suara umat.
"Partai bisa dapat suara siapa yang mencoblos? Suaranya kan suara mereka (umat Islam) juga. PPP naik, yang nusuk di bawah," keluhnya.
Jika tak ikut berkoalisi antar sesama partai Islam atau partai berbasis Islam, maka pimpinan partai akan berdosa terhadap seluruh umat. "Berdosa itu pimpinan partai kalau tidak koalisi. Kalau gitu jangan pakai nama partai islam," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaDalam Islam diajarkan silaturahmi, itu dianjurkan karena membuka pintu rejeki
Baca SelengkapnyaPPP menyebut, laporan IPW akan menimbulkan anggapan bermuatan politis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebuah organisasi besar yang berhaluan Syafii Asy'ari ini berubah menjadi partai politik golongan kaum tua untuk menandingi gencarnya gerakan kaum muda.
Baca SelengkapnyaPlt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menggelar konsolidasi bersama kader dan Caleg di Nabire Papua.
Baca SelengkapnyaPartainya tidak ingin menyalahkan siapapun atau perorangan.
Baca SelengkapnyaKader yang mengatasnamakan Pejuang PPP ini mengaku aksinya merupakan aspirasi dari masyarakat
Baca SelengkapnyaJangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.
Baca Selengkapnya