Perindo Ajak Partai Politik Gali Pemikiran Capres Populer, Ini Tujuannya
Merdeka.com - Waketum DPP Partai Perindo, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengajak partai politik parlemen ataupun non parlemen untuk membangun ruang bagi para kandidat potensial calon presiden untuk Pemilu 2024. Ini karena sejumlah partai politik mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang seolah-olah mengisyaratkan capres dukungannya.
Dia mengutip ucapan Jokowi saat HUT Periode ke-8, partai politik di Indonesia harus guyub dan saling memuji tanpa harus mengesampingkan sisi kompetisi antar partai pada Pilpres mendatang.
“Saya mengajak partai-partai di parlemen atau pun partai-partai non parlemen kita bangun semacam sebuah sindikasi untuk menggali pemikiran para kandidat populer. Kita harus bicara Indonesia ini secara ke depan lebih serius. Jadi, masalah kompetisi menjadi hal lain yang memang menjadi catatan kita,” katanya dalam Webinar ‘Menebak Arah Isyarat Capres 2024 Versi Presiden Jokowi’, Jumat (18/11).
Ferry menuturkan, para kandidat populer perlu diberikan ruang kolaborasi serta bertukar pikiran soal membangun Indonesia ke arah yang lebih baik. Dia menyebut nama-nama populer yang selalu berada di peringkat tiga besar survei nasional, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
“Tentunya ini menjadi poin yang sangat strategis yang harus kita bangun bahwa ruang-ruang yang ada ini harus betul-betul mengangkat pandangan yang para kandidat yang populer di dalam aktivitas yang ada. Para calon-calon yang mungkin akan diusung. Dan ini menjadi poin yang cukup strategis untuk menggali bagaimana segala potensi yang ada,” tuturnya.
Dalam hal ini, dia meyakini momen kebersamaan Jokowi hanya sebatas konteks kesamaan semangat untuk Indonesia yang lebih baik lagi. Maka, diperlukan semangat kolaborasi dan kolegialitas dalam membangun sebuah bangsa.
“Makanya, ruang-ruang itu yang harus kita tunjukkan dalam aktivitas real ketika masuk pada sisi-sisi yang ada hasil dari figuritas yang betul-betul populer yang memang ada tanpa kita harus mengesampingkan ruang-ruang kompetisi yang ada,” tutup Ferry.
Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPetani di Grobogan: Pilpres Lalu Kami Pilih Jokowi, Kini Giliran Dukung Ganjar-Mahfud
Iwan berujar pasangan Capres nomor urut 3 itu diyakini bisa membawa aspirasi para petani kala memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaDasco Heran Hasto Ungkap Jokowi Mau Ambil Posisi Ketum PDIP Megawati
Dia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaCerita Maruarar Sirait di Balik Alasan Tinggalkan PDIP Lebih Pilih Prabowo-Gibran
Ara menegaskan, pilihan yang sudah ditentukan olehnya dalam mendukung salah satu paslon capres-cawapres bukan atas instruksi dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaBeda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu
Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Partai Politik, LSI Denny JA Ungkap Faktor yang Buat Gerindra Bisa Salip PDIP
LSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca Selengkapnya