Pengamat nilai pertemuan Jokowi dengan pihak asing tak etis
Merdeka.com - Pengamat media UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra menilai pertemuan Jokowi dengan sejumlah Duta Besar dinilai tidak etis sebab membuka penafsiran adanya intervensi asing dalam proses pemilihan presiden dan wakil presiden.
Menurut dia, pertemuan tersebut pasti terkait pencalonan Jokowi sebagai calon presiden yang diusung oleh PDIP atau cawapres yang mendampinginya. "Pertemuan tersebut tidak etis bahkan dapat melukai rasa independensi Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat secara politik," kata Iswandi dalam siara persnya, Selasa (15/4).
Iswandi menjelaskan, Jokowi terlalu gegabah bertemu dengan sejumlah duta besar negara yang memiliki kepentingan bisnis besar di Indonesia. Pertemuan itu, dia melanjutkan, lebih baik dilakukan saat Jokowi telah terpilih sebagai presiden.
"Memang tidak ada yang melarang Jokowi bertemu siapa saja. Namun pertemuan tersebut menjadi peristiwa politik karena dilakukan Jokowi sebelum pemilihan presiden dan hanya negara yang memiliki kepentingan ekonomi besar terhadap Indonesia yang ditemuinya," papar Iswandi.
Lebih lanjut Iswandi menjelaskan, pertemuan tersebut dapat memunculkan spekulasi negatif untuk Jokowi. "Pertemuan tersebut menjadi semacam ajang transaksi politik dan bisnis. Ini sungguh mengherankan sekali. Apalagi dikabarkan pertemuan tersebut diinisiasi oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad," terangnya.
"Malaysia sebagai tetangga dalam beberapa hal memiliki hubungan tidak baik dengan Indonesia. Ada apa ini? PDIP sebagai partai yang mengusung ideologi nasionalisme justru seperti membuka diri untuk diintervensi asing."
Dosen ilmu komunikasi itu pun meminta Jokowi menjelaskan secara jujur maksud pertemuan tersebut. "Bagi rakyat ini tentu hal sensitif, Jokowi harus memberikan penjelasan. Jika rakyat tidak dapat menerima penjelasan Jokowi terhadap pertemuan tersebut, maka benarlah bahwa kejujuran dan nasionalisme yang digemborkan Jokowi itu hanya komoditas politik untuk pencitraan belaka," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Jokowi melakukan pertemuan dengan beberapa Duta Besar (Dubes) Luar Negeri. Pertemuan yang terkesan ditutupi itu diduga untuk membahas cawapres pendamping Jokowi.
Pertemuan itu mengundang beberapa perwakilan Dubes dari negara tetangga atau yang memiliki hubungan bilateral dengan Indonesia. Hadir di antaranya Duta Besar AS dan Cina. Pertemuan itu dilakukan di Kediaman Jacob Soetojo Jalan Sircon, Permata Hijau, Jakarta Selatan.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaPihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaJokowi pun menekankan, pentingnya kerja sama di sektor jasa keuangan dan mengumumkan rencana pembukaan kantor perwakilan BNI di Sydney.
Baca Selengkapnya