PDIP Yakin Pertemuan Airlangga Prabowo Tidak Terkait Reshuffle
Merdeka.com - Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dan Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan di tengah ramainya isu reshuffle. Politikus PDI Perjuangan Perjuangan, Hendrawan Supratikno, mengatakan pertemuan petinggi parpol adalah hal biasa.
Apalagi di tengah masa sulit Covid-19, suatu kewajaran bila petinggi bertukar pikiran untuk mengatasi dampak virus corona.
"Biasa saja, komunikasi antarparpol, yang memang perlu ditingkatkan di masa pandemi ini. Untuk menyerasikan gerakan-gerakan mengatasi dampak sosial ekonomi pandemi," kata Hendrawan, Selasa (7/7).
Dia juga yakin pertemuan Airlangga dan Prabowo tidak terkait dengan isu perombakan kabinet.
"Saya nilai tak terkait langsung dengan isu reshuffle. Banyak isu lain yang lebih menarik dibanding reshuffle," ucap dia.
Senada dengan itu, Wasekjen DPP PKB, Daniel Johan melihat pertemuan antar Prabowo dan Airlangga merupakan hal wajar. Dia juga bilang, pertemuan petinggi parpol adalah rutinitas yang lumrah.
"Pertemuan antar partai hal yang biasa dan rutin kok, jadi sesuatu yang wajar saja," kata Daniel.
Bagi PKB, kata dia, masalah reshuffle hanya Presiden Jokowi yang paham. Selain hak prerogatifnya, seluruh laporan kinerja kabinet hanya Presiden yang mengerti secara detail.
"Kita serahkan saja kepada Presiden Jokowi untuk menilai menteri-menteri mana saja yang kinerjanya kurang perform," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertamu ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara No.4, Jakarta Selatan. Airlangga dan Prabowo melakukan pertemuan kurang lebih satu jam.
Airlangga mengatakan, pertemuan ini merupakan balasan dari kunjungan Prabowo dan Gerindra ke Partai Golkar sebelumnya. Dia bilang pertemuan kali ini dalam suasana akrab sebagai partai pendukung pemerintah.
Dia meyakini, pertemuan hari ini bakal membuat makin solid pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Sehingga silaturahmi ini makin membuat solid pemerintah dan dalam pembicaraan tadi bicara banyak dalam silaturahmi bertukar pikiran hal-hal yang strategis termasuk kita bicara geopolitik," ujar Airlangga.
Sedangkan, Airlangga maupun Prabowo tidak menjawab ketika ditanyakan mengenai isu reshuffle kabinet yang belakangan ramai. Dua menteri Jokowi ini tak menggubris pertanyaan mengenai reshuffle dan langsung meninggalkan area konferensi pers.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Langsung Perintah Ajudan 'Panitia Tolong Ambil Air, Saudara Sekalian Sabar'
Bahkan, tak sedikit dari mereka yang berjatuhan dan mengeluh akibat terpapar sinar matahari yang begitu menyengat
Baca SelengkapnyaPrabowo Tidak Akan Menyerang di Debat Terakhir, TKN: Ini Panggung Mulia, Bukan Tukang Nyinyir
Debat Pilpres terakhir akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024
Baca SelengkapnyaPrabowo soal Pemimpin Masa Depan: Mungkin Gibran atau AHY yang Gantikan Saya
Prabowo menekankan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur dan tak bisa disogok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gerindra: Prabowo yang akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Gerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru
Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaAHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaSenyum Lebar Maruarar Sirait Dampingi Prabowo Setelah 3 Hari Keluar dari PDIP
Pria yang akrab disapa Ara itu terlihat mengenakan pakaian berwarna putih, sama seperti Prabowo.
Baca SelengkapnyaAirlangga Pastikan Jokowi akan Berperan di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Airlangga tak menjelaskan secara rinci apa peran Jokowi di pemerintahan lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP
Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca Selengkapnya