PDIP yakin kasus e-KTP tak gerus elektabilitas Ganjar di Pilgub Jateng
Merdeka.com - Meski sempat disebut-sebut terseret kasus KTP elektronik (E-KTP), elektabilitas Ganjar Pranowo di Cilacap dan pesisir selatan Jawa Tengah (Jateng) diyakini tak bakal anjlok. Bahkan, Ganjar Pranowo yang telah mendaftar sebagai bakal calon Gubernur Jateng pada Pilkada Jateng 2018 berpasangan dengan Taj Yasin diyakini mampu mengantongi suara tinggi di wilayah tersebut.
Anggota Badan Pemenangan Pemilu PDIP Jawa Tengah yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Cilacap, Taswan mengatakan Ganjar mampu secara jernih melakukan klarifikasi di berbagai kesempatan untuk menepis isu e-KTP yang menyeretnya. Klarifikasi-klarifikasi ini, kata dia, membuat Ganjar tetap memiliki elektabilitas tinggi.
Dia mengklaim, Ganjar di mata masyarakat Cilacap popularitasnya sangat tinggi. Apalagi setelah dipasangkan dengan Taj Yasin maka posisi makin kuat, dukungan makin luas dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan pesantren.
"Di Cilacap dan Jawa Tengah bagian selatan elektabilitas Ganjar bagus. Tidak berpengaruh itu isu kasus e-KTP", kata Taswan, Rabu (10/1) sore.
Melihat kebijakan-kebijakan Ganjar sebagai Gubernur, dinilai Taswan berorientasi pada kepentingan rakyat banyak. Kredit 7 persen setahun yang diluncurkan tahun 2017 di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jateng semisal, banyak dinikmati oleh kelompok pengusaha kecil. Taswan juga mengklaim, pembangunan infrastruktur yang paling signifikan adalah jalan berstatus milik provinsi dan nasional.
"Kinerja secara umum di Cilacap khususnya bagus. Terlepas dari berbagai isu, e-KTP, saya percaya Mas Ganjar bukan orang yang gampangan. Menurut saya." ujarnya.
Taswan mengakui, Cilacap merupakan daerah yang menjadi catatan khusus bagi PDIP. Hal itu karena, pada pemilihan bupati (Pilbup) 2017 lalu, pasangan calon yang diusung PDIP bersama PPP dan NasDem kalah. Pasangan calon yang diusung banteng moncong putih, Taufik Nurhidayat-Faiqoh Subky hanya memperoleh 27.24 persen suara.
Pemenangnya dalam Pilkada Cilacap 2017 lalu, Tatto Suwarto Pamuji yang merupakan petahana berpasangan dengan Syamsul Auliya Rahman. Keduanya meraup 56,31 persen suara.
Mengingat kekalahan itu, tim pemenangan Ganjar di Cilacap bakal lebih solid. Baik yang berasal dari internal partai maupun eksternal partai telah diinstruksikan bekerja lebih bekerja keras untuk memenangkan pasangan calon yang diusung koalisi yang dibangun PDIP bersama partai lainnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, jika Ganjar dapat blusukan dengan mantap dan sangat keterbukaan.
Baca SelengkapnyaKetua TPN tidak menjadikan hasil survei sebagai patokan di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar menyebut hingga saat ini partai berlambang Banteng belum memutuskan sikapnya.
Baca SelengkapnyaDKPP memutuskan memberhentikan tetap Guripa Telenggen sebagai Komisioner Bawaslu Puncak karena melanggar kode etik
Baca SelengkapnyaPDIP mengakui dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga mempengaruhi kenaikan elektabilitas bacapres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPutusan tersebut terkait pelanggaran kode etik dalam menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku senang, jika sesama anak bangsa memiliki perhatian yang sama dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP melampirkan bukti-bukti kuat yang bisa mengungkap adanya kecurangan di Pileg 2024.
Baca Selengkapnya