PDIP: Strategi Negatif Politik Dinasti Tak Mampu Hambat Gibran dan Bobby
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, kemenangan putra Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka di Kota Solo dan menantunya Bobby Nasution di Kota Medan menambah daftar kepemimpinan muda hasil kaderisasi partai.
"Sejak awal adalah komitmen Ibu ketua umum Ibu Megawati Soekarnoputri untuk memastikan PDI Perjuangan sebagai organisasi yang menghasilkan kepemimpinan muda berkualitas. Yang sudah diwujudkan dengan sosok Bapak Joko Widodo, Ibu Risma, Pak Ganjar Pranowo, Mas Hendrar Prihadi, Mas Hasto Wardoyo, Mas Abdullah Azwar Anas," ujar Hasto dalam keterangannya, Rabu (9/12).
Hasto menilai serangan negatif politik dinasti tidak mampu menghambat Gibran dan Bobby. Menurutnya, strategi tersebut tak bisa dibanggakan karena berusaha membuat masyarakat tak melihat kapasitas dan kapabilitas keduanya pemimpin muda.
"Kemenangan ini adalah bukti kedaulatan rakyat dalam melihat sosok calon pemimpin daerah. Keduanya menunjukkan semangat dan komitmen yang serius dan teguh, walau banyak upaya menghambat. Misalnya lewat kampanye negatif terkait politik dinasti." kata Hasto.
Strategi negatif politik dinasti malah membuat Gibran dan Bobby membuktikan diri sebagai pemimpin.
"Keduanya terus mendekatkan diri, dengan masyarakat, turun ke bawah, sebagai kekuatan sebenarnya dari bangsa Indonesia. Hal itu sejalan dengan arahan dari Ibu Megawati Soekarnoputri yang meminta semua kader untuk selalu berada di tengah rakyat," kata Hasto.
Kemenangan Gibran dan Bobby juga membuktikan hati nurani rakyat bisa melihat dengan jernih. PDIP mengapresiasi kedewasaan politik masyarakat yang sangat membanggakan, di tengah upaya berbagai kekuatan politik mengarahkan rakyat lewat strategi disrupsi negatif.
"Walau demikian, PDI Perjuangan secara jernih ingin juga menyampaikan harapan. Bahwa usai penetapan definitif, nantinya Mas Gibran dan Mas Bobby membuktikan kualitas kepemimpinannya sebagai kepala daerah di Solo dan Medan," kata Hasto.
Di tengah pandemi ini, Gibran dan Bobby mampu membawa masyarakat Solo dan Medan menyelesaikan isu kesehatan dan ekonomi. Selain itu Hasto mengingatkan masih ada tahapan yang perlu dilalui meski quick count dan real count telah menang. Perlu mengawal proses rekapitulasi suara.
"Kami tetap mengingatkan, walau quick count dan real count sementara sudah menunjukkan arah kemenangan, namun masih ada beberapa fase yang harus dilalui sebelum penetapan pemenang dan dilantik. Sehingga momen saat ini penting untuk mengawal proses rekapitulasi suara. Mengawal proses rekap ini juga adalah bentuk apresiasi partai atas rakyat yang sudah berbondong-bondong ke TPS," pungkasnya.
Di Pilkada Solo, hasil hitung cepat lembaga Vox Poll menunjukkan pasangan Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa unggul 86,65 persen. Sedangkan pasangan Bagyo-Supardjo 13,34 persen. Suara masuk sudah 100 persen, Rabu (9/12).
Lembaga survei Charta Politika juga sudah 100 persen suara masuk. Hasilnya, Gibran unggul 87,2 persen dan Bagyo 12,8 persen.
Dari dua hasil tersebut, Gibran unggul telak. Namun, penetapan pemenang tetap menunggu real count dari KPUD.
Pasangan Gibran-Teguh diusung Pasangan yang diusung oleh PDIP itu didukung oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa. Partai Solidaritas Indonesia dan Partai NasDem. Sedangkan Bagyo-Supardjo merupakan pasangan dari jalur independen. Pilkada Solo hanya diikuti dua pasangan calon saja.
Sementara itu, hasil hitung cepat yang dilakukan Charta Politika dan Populi Centre menunjukkan keunggulan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2, Bobby Nasution dan Aulia Rahman.
Hasil tersebut diketahui usai suara masuk 100 persen pada pukul 17.40 WIB. Hasil quick count Charta Politika, Bobby Nasution dan Aulia Rahman unggul dari rivalnya.
"Persentasenya, 55,2 persen untuk pasangan Bobby-Aulia, sedangkan 44,8 persen untuk pasangan nomor urut 1 Akhyar-Salman," tulis Charta Politika dalam hasil surveinya.
Bobby Nasution dan Aulia Rahman juga menang Pilkada Medan dari hasil quick count lembaga survei Populi. Hasil quick count pada pukul 20.25 WIB menunjukkan, pasangan calon Bobby Afif Nasution – Aulia Rachman unggul dengan 53,28 persen. Jauh meninggalkan pasangan Akhyar Nasution – Salman Alfarizi dengan 46,72 persen.
Untuk diketahui, Pilkada Kota Medan diikuti dua pasangan calon. Pasangan nomor urut 1, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, diusung PKS dan Partai Demokrat. Partai pengusung ini hanya memiliki 11 kursi di DPRD Kota Medan.
Pasangan nomor urut 2, Bobby Nasution-Aulia Rachman diusung koalisi 8 partai yang menguasai 39 kursi di DPRD Kota Medan, yakni PDIP, Partai Gerindra, Golkar, NasDem, Hanura PAN, PSI, dan PPP.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuan Gibran, sejauh ini Prabowo Subianto belum membicarakan soal kabinet.
Baca SelengkapnyaGibran mendoakan kesuksesan serta soliditas para kader partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasto menegaskan, khusus Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution tak boleh ikut mendaftar.
Baca SelengkapnyaPDIP mewanti-wanti Gibran agar tidak lagi berbohong usai secara resmi dilantik menjadi Wakil Presiden.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaPernyataan Hasto dinilai jauh dari kesan dan sikap seorang kader partai politik.
Baca SelengkapnyaPenampilan Gibran Rakabuming Raka dalam debat Cawapres menarik perhatian publik.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP bidang kehormatan Komarudin Watubun menyebut sikap Gibran terlalu reaktif saat disebut berbohong oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Baca Selengkapnya