PDIP akan laporkan KPU Kalteng ke DKPP sebab istri ketua jadi Timses
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) segera melaporkan KPU Kalimantan Tengah (Kalteng) ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (PDIP).
Hal ini lantaran saksi dari pasangan Willy-Wahyudi (Wibawa) mendapat informasi bahwa istri Ketua KPU Kalteng diduga terlibat sebagai tim sukses pasangan Sugianto Sabran dan Habib (Sohib).
"Demokrasi jangan justru dinodai oleh penyelenggara," kata Koordinator Gugus Tugas Pemenangan Pilgub Kalteng DPP PDIP, Deddy Yevri Sitorus, di Kalteng, Jumat (5/2) lewat keterangannya.
Hal ini dikatakan Deddy setelah dalam proses rekapitulasi atau penghitungan suara Pilgub Kalteng, seorang saksi dari pasangan Wibawa, Eko Sigit, menyampaikan informasi soal keterlibatan istri penyelenggara pemilu tersebut.
Sigit meragukan seluruh proses dan hasil penyelenggaraan pilgub. Dia, kata Deddy, kemudian membagikan foto-foto kegiatan yang ditengarai sebagai aksi kampanye istri Ketua KPU itu kepada para peserta rapat.
Tindakan saksi itu membuat rapat menjadi tegang. Bahkan pimpinan rapat sampai meminta polisi untuk mengeluarkan saksi dari arena.
Deddy menilai dugaan keterlibatan istri Ketua KPU tersebut merupakan masalah yang fundamental.
"Karena menjadi indikator terhadap sikap tidak netral dan berbagai kecurangan yang melibatkan penyelenggara pemilu dari bawah hingga ke provinsi," ungkapnya.
"Semakin jelas alasan kami meragukan seluruh proses dan hasil pilgub ini. Apalagi, menurut informasi yang kami dapatkan sang istri sangat aktif bertemu dengan jajaran penyelenggara pemilu di bawah," tambahnya.
Menurut Deddy, dengan apa yang terjadi di Pilgub Kalteng, Ketua KPU jelas sudah melanggar kode etik dengan tidak mendeklarasikan ke publik tentang posisi istrinya yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan (conflict of interest).
"Proses di ruang sidang tadi menggambarkan secara nyata apa yang menjadi kekhawatiran kami," lanjutnya.
Setelah insiden itu, kata Deddy, para peserta rapat yang berasal dari KPUD Kabupaten-Kota kompak menyoraki saksi-saksi pasangan Wibawa tiap kali bicara.
"Ini kan bentuk pemihakan yang vulgar, saksi kami terintimidasi. Untung saja polisi sigap dan mengawal saksi kami hingga ke kamar saat break Sholat Jumat tadi," tukasnya.
Rekapitulasi penghitungan suara pilgub Kalteng rencananya berlangsung sampai besok. Pemungutan suara dilakukan tanggal 27 Januari lalu dan diikuti 2 pasang calon yaitu Pasangan Sohib yang didukung oleh tak kurang dari 6 parpol dan pasangan Wibawa yang didukung oleh PDIP, Hanura dan PKPI.
Hasil real count yang diunggah di website KPU Provinsi menunjukkan Sohib unggul dari Wibawa dengan margin sekitar 3 persen. Hasil ini berbeda dengan hasil dua lembaga quick count nasional yang memberikan kemenangan untuk masing-masing pasangan dengn margin di bawah 1 persen.
Hasil perhitungan di tingkat kabupaten-Kota menunjukkan bahwa data yang diunggah itu tidak akurat dan merugikan pasangan Wibawa. Hal itu membuat Tim Kampanye Wibawa melakukan walk out dan mencatatkan keberatan, setidaknya dalam 4 pleno rekapitulasi tingkat kabupaten di Kapuas, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, dan Seruyan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS soal Putusan DKPP: Rakyat Tentu Tidak Ingin Orang yang Dipilih Bermasalah Etika
Dia meminta harus bisa dihentikan dan tidak menjadi tren.
Baca SelengkapnyaMahfud Ingatkan Ketua KPU Tak Lagi Lakukan Kesalahan: Kalau terjadi Lagi Dia Harus Diberhentikan
Mahfud meminta kepada KPU agar ke depan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya.
Baca SelengkapnyaPeringatan Keras KPU: Jangan Pernah Potong Hak Petugas KPPS!
Dibutuhkan komitmen dari penyelenggara pemilu KPU kabupaten/kota untuk menjalani tugas sesuai aturan ketentuan yang berlaku,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Politikus PDIP Ingatkan KPU: Jangan Main-Main dengan Suara Rakyat
Pernyataan ini menanggapi putusan DKPP yang memberikan sanksi etik ke KPU.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024
Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaReaksi Ketua KPU Diputus Melanggar Etik oleh DKPP Terkait Pencalonan Gibran
Hasyim merasa sudah menyampaikan semuanya di persidangan.
Baca SelengkapnyaJelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, KPU dan DPR RI Dijaga Ketat Petugas Gabungan
Sejumlah personel keamanan gabungan disiagakan untuk menjaga ketat KPU dan DPR jelang pengumuman hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Ingatkan KPUD: Jaga Kemurnian Suara Pemilih Dari TPS Sampai Rekapitulasi Nasional
Pemilu 2024 sudah memasuki tahapan rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.
Baca SelengkapnyaKPU Pertimbangkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah TPS Bermasalah
Rekomendasi itu akan dilakukan secara berjenjang hingga diputuskan oleh tingkat KPU Kabupaten/Kota.
Baca Selengkapnya