Pasangan Prabowo-Gatot jadi penantang terkuat Jokowi versi LSI Denny JA
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei penantang terkuat petahana Joko Widodo. LSI menggunakan simulasi tiga nama calon presiden yaitu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam simulasi capres Prabowo, elektabilitas tertinggi mantan Danjen Kopassus itu tercapai jika didampingi Gatot Nurmantyo. Pasangan ini mampu mendapatkan elektabilitas 35,6 persen. Jika dipasangkan dengan Anies Baswedan, elektabilitasnya di angka 19,6 persen.
Berikutnya, jika Prabowo dengan Agus Harimurti Yudhoyono memperoleh elektabilitas 12,3 persen. Prabowo dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memiliki elektabilitas 10,2 persen.
"Prabowo-Gatot paling tinggi disusul Prabowo-Anies, kemudian Prabowo-AHY kemudian Prabowo-Aher," kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby saat memaparkan survei di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (10/7).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jika maju sebagai calon presiden, paling tinggi elektabilitasnya didongkrak dengan mantan lawannya di Pilgub Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono. Ketua Kogasma Partai Demokrat itu mendongkrak elektabilitas sampai 33,4 persen.
Urutan kedua ada pasangan Anies-Ahmad Heryawan dengan elektabilitas 27,4 persen. Diikuti jika Anies dipasangkan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 23,4 persen.
"Jika Anies capres, ternyata paling tinggi paling banyak memperoleh dukungan Anies-AHY. Kalau pak Prabowo tak maju dinilai AHY paling tinggi mampu mendongkrak suara Anies," kata Adjie.
Sementara untuk pasangan ideal Gatot Nurmantyo adalah jika dikombinasikan dengan Anies Baswedan. Pasangan Gatot-Anies mendapatkan elektabilitas 31,8 persen.
Posisi kedua diisi simulasi Gatot-AHY dengan elektabilitas 21,5 persen. Terakhir ada simulasi pasangan Gatot-Ahmad Heryawan dengan elektabilitas 13,3 persen.
"Jika gatot nyapres paling tinggi berpasangan dengan anties Baswedan," kata Adjie.
Survei nasional dilaksanakan setelah pergelaran Pilkada Serentak 27 Juni 2018, dari 28 Juni sampai 5 Juli. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan responden 1.200 orang. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen. Survei ini juga dilengkapi dengan focus group discussion, analisis media dan wawancara mendalam.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh suara 53,5 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya