Pasangan KarSa dapat jatah dari Fathanah Rp 4 miliar?
Merdeka.com - Kasus suap kuota daging impor dengan aktor utamanya Ahmad Fathanah merembet ke mana-mana. Suhu politik yang sedang tinggi di Jawa Timur terkait pelaksanaan pemilihan gubernur turut terimbas. Orang dekat Luthfi Hasan Ishaaq itu, disebut-sebut mengalirkan dana untuk calon yang didukung PKS yakni pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
"Info dari mana itu. Infonya nggak valid. Fathanah itu nggak ada hubungannya dengan KarSa. Jadi nggak ada logikanya soal aliran dana itu untuk KarSa. Jaka Sembung naik ojek, nggak nyambung jek. Jaka Sembung main gitar, nggak nyambung jreng. Jadi nggak nyambunglah," jawab Gus Ipul sembari berkelakar, di Surabaya, Rabu (22/5).
Bahkan, Gus Ipul menganggap bahwa KarSa itu didukung oleh Partai Demokrat, bukan didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "KarSa itu didukung oleh banyak partai, bukan dari PKS. Kalau aliran dana dari Fathanah yang katanya diserahkan melalui PKS itu ya nggak bener. Nggak nyambung," elak dia lagi.
Sekadar tahu, bocornya informasi soal aliran dana dari Fathanah yang disebut-sebut untuk kebutuhan kampanye Pilgub Jawa Timur itu, diketahui dari percakapan via telpon pada tanggal 16 Januari lalu.
Dalam percakapan itu, Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq menanyakan kepada Fathanah tentang realisasi bantuan dana Rp 4 miliar dari Hendrik pengusaha tambang asal Jawa Timur. Sementara PKS merupakan salah satu gerbong partai pendukung KarSa.
Gus Ipul sendiri mengaku tidak kaget, kalau KarSa dikait-kaitkan dengan aliran dana Fathanah itu. "Pakde (Soekarwo) sendiri ketika saya kasih tahu masalah ini malah ketawa," ungkap mantan Ketua Umum GP Ansor tersebut.
Karena menganggap ini cuma isu yang diembuskan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab, Gus Ipul mempersilakan ditulis dengan judul yang besar. "Silahkan ditulis dengan judul yang besar. Wong itu nggak ada logikanya," kata dia santai.
Menurut Gus Ipul, Rp 4 miliar itu jumlah yang cukup besar dan tidak sesuai aturan. "Silahkan dibuktikan kalau memang KarSa menerima dana aliran itu. Wong memang tidak ada kaitannya dengan KarSa," tandas dia.
Sementara itu, salah satu timses KarSa juga menanggapi dingin isu tersebut. Dia menganggap isu tersebut, menjadi berita 'seksi' dan cukup menggelikan. Karena tim kampanye belum dibentuk. "Dana itu kan diberikan ke PKS, dan kebetulan PKS menjadi salah satu pendukung KarSa, kemudian dihubung-hubungkan dengan KarSa," kata Nugroho, salah satu timses KarSa di Posko Pemenangan KarSa di Jalan Citarum Surabaya.
Pria yang juga sebagai Koordinator Aliansi Wong Cilik Bersatu (AWCB) Jawa Timur itu, menambahkan, isu aliran dana Fathanah kepada KarSa itu terlalu dipaksakan, karena tidak ada korelasinya.
"Black campaign seperti justru malah membuat masyarakat Jatim makin muak. Sekarang itu, masyarakat sudah lebih cerdas dan teliti menyikapi isu negatif, jadi tak perlu ditanggapi serius masalah ini," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu Pamekasan menghentikan penyelidikan kasus dugaan bagi-bagi uang oleh Gus Miftah.
Baca SelengkapnyaBawaslu menanyakan sumber uang dan terkait acara apa membagikan uang tersebut.
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isu pengkhianatan kepada Gus Dur muncul setiap lima tahun, saat pemilu.
Baca SelengkapnyaIda menekankan, THR harus diberikan secara penuh, tidak boleh dicicil.
Baca SelengkapnyaGus Ipul meminta PKB untuk tidak banyak ‘bermanuver’
Baca SelengkapnyaSuara terbanyak diraih pasangan nomor urut 2 pasangan Prabowo-Gibran yang unggul sebanyak 124 suara.
Baca SelengkapnyaGus Kautsar mengungkapkan peran Gus Miftah dalam mengkampanyekan Prabowo Gibran sangat besar.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca Selengkapnya