Pasangan calon Pilwakot Bandung dikhawatirkan asal comot
Merdeka.com - Empat hari jelang penutupan pendaftaran Pilwakot Bandung, parpol belum ada yang merilis sama sekali pasangan calon yang akan diusung. Parpol cenderung hati-hati dan masih main lirik peta kekuatan lawan.
Pengamat politik dari Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani), Yamardi, mengakui keterlambatan parpol dalam menentukan pasangan calon merupakan hal yang biasa terjadi. Tapi, cara seperti itu justru akan melahirkan pemimpin yang tidak memiliki kompetensi yang baik.
"Politisi yang berambisi itu umumnya memiliki daya tawar yang cukup tinggi bagi partai. Sehingga pada akhirnya partai merasa kebingungan untuk menentukan pilihan, hal itu dikhawatirkan untuk asal pilih calon," kata Yarmadi Rabu (13/3).
Dengan semakin mepetnya waktu, dia menilai parpol terkesan asal-asalan dalam mengajukan kandidat karena dikejar tenggat waktu. "Tidak heran ketika terpilih nanti hasilnya kurang memuaskan masyarakat," jelasnya.
Selain itu, kata dia, cara seperti mengambil tokoh eksternal akan mengenyampingkan kompetisi sehat di kalangan kader partai.
"Mereka yang sudah lama di partai bisa tersisihkan oleh kader atau sosok yang bahkan berasal dari luar partai," ujarnya.
Hingga saat ini peta pertarungan kandidat masih samar. KPU Kota Bandung baru menerima satu pendaftar dari independen yakni Wawan Dewanta dan M Sayogo dari jalur perseorangan atau independen.
Nama incumbent Ayi Vivananda disebut-sebut akan menyemarakkan kembali Pilwakot Bandung. Ayi kabarnya sudah diusung PDIP untuk bersanding dengan Istri Wali Kota Bandung Dada Rosada , yakni Nani Rosada.
Ada lagi Ketua DPRD Erwan Setiawan yang namanya mencuat, dan sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi. Dosen ITB dan tokoh Intelektual muda disebut-sebut ikut juga dalam merebut Bandung 1 yakni Ridwan Kamil.
Asep Deddy dan Mq Iswara dari Golkar juga ikut berburu tahta Balaikota. Sementara dari PKS ada Oded M Danial. Namun semua parpol masih cenderung saling intip kekuatan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPenampilan Sok Gagah Perwira Polisi Palsu Penipu Wanita, Ketemu Kombes Asli Tertunduk Lesu
Saat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo
Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Camat Parung Panjang Icang Aliyudin Dimutasi
Kursi Camat Parungpanjang diisi oleh Chairuka Judhyanto yang sebelumnya menjabat Camat Ciomas.
Baca SelengkapnyaIntip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaBegini Potret Gang Permukiman Padat Penduduk di Bandung, Hanya Selebar Badan dan Tak Terpapar Sinar Matahari
Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
Baca SelengkapnyaParpol Pilih Beli Barang Impor, Penjualan Kaos dan Alat Peraga Pemilu Buatan UMKM Lesu
Para pedagang konveksi di Pasar Tanah Abang dan PD Jaya Pasar Senen Jakarta mengalami penurunan penjualan produk alat kampanye.
Baca SelengkapnyaTak Lapor Dana Kampanye, Bawaslu Diskualifikasi 5 Parpol
Bawaslu masih menunggu pengajuan sengketa dari parpol apabila merasa rugi karena didiskualifikasi.
Baca Selengkapnya