Partisipasi masyarakat pada pilpres menurun dibanding pileg
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendapati partisipasi masyarakat dalam pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2014 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan partisipasi masyarakat dalam pemilu legislatif 9 April lalu.
Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, apabila pada pileg lalu rasio masyarakat yang menggunakan hak pilihnya adalah sebesar 75 persen, maka dalam pilpres kali ini hanya sebesar 70 persen. Angka tersebut berlaku untuk masyarakat yang tinggal di dalam negeri.
"Kalau kita melihat partisipasi di sebaran daerah, yang tinggi itu di kota-kota, sementara di pedesaan itu relatif rendah. Target KPU menetapkan untuk pemilu 2014 itu 75 persen pileg dan pilpres, pileg tercapai," kata Husni di Kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jakarta, Rabu (23/7).
Namun, lanjut Husni, tingkat partisipasi masyarakat dalam pilpres ini rata-rata lebih tinggi di setiap daerah dibandingkan dengan pileg lalu. "Untuk pilpres ini partisipasi merata lebih tinggi, misalnya partisipasi ketika mengikuti debat, bahkan menurut laporan yang kami terima, penerimaan masyarakat terhadap debat capres-cawapres itu hanya kalah dengan siaran sepakbola," jelas Husni.
Sementara untuk partisipasi pemilih pilpres luar negeri, Husni mengatakan terjadi peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan pileg lalu yang hanya mencapai rasio 22,19 persen.
"Partisipasi pemilih luar negeri meningkat signifikan mencapai 50 persen dibanding pileg," tutur Husni.
Berita Pilpres 2024 lainnya, bisa dibaca di Liputan6.com
Dengan demikian, rasio partisipasi pemilih luar negeri dalam pilpres 9 Juli lalu mencapai kisaran angka 33,28 persen. Komisioner KPU Sigit Pamungkas menambahkan, untuk partisipasi pemilih dalam negeri untuk pilpres yang mengalami penurunan dibandingkan dengan pileg, KPU melihat ada fenomena yang berbeda.
"Ada 2 fenomena yang berbeda. Gairah mengikuti pilpres berkembang di masyarakat perkotaan, tapi tidak begitu kuat di masyarakat pedesaan. Jangkauan timses, media, untuk bisa menggerakkan masyarakat di pedesaan relatif terbatas," imbuh Sigit.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum Putuskan Golput, Ketahui Pentingnya Berpartisipasi dalam Pemilu
Keikutsertaan dalam pemilu memiliki sejumlah keuntungan yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Masyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaCak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Pilpres, Bawaslu Bersiap untuk Pilkada 2024
Pengawasan media sosial menjadi salah satu hal yang didalami oleh Bawaslu.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep Nyoblos Pilpres 2024 di DKI: Saya Orang Jakarta
Berdasarkan PKPU Nomor 3 Tahun 2022, pencoblosan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden atau Pilpres 2024 akan diselenggarakan pada Rabu 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Parepare Puas dengan Kinerja Polisi
Survei ini dilakukan sejak 20 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024 dengan melibatkan 2.000 responden di Kota Parepare.
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaGuru Besar-Dosen ITB Minta Pemerintah Netral dan Beri Perlakuan Sama Bagi Setiap Kontestan Pilpres
Guru Besar-Dosen ITB Mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai, serta menjunjung hak asasi setiap pemilih.
Baca Selengkapnya11 Prinsip Pemilu beserta Tujuan, Fungsi, dan Asasnya
Prinsip-prinsip dalam pemilu adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pemilu agar pemilu berjalan dengan demokratis dan transparan.
Baca Selengkapnya