Partai Aceh tuding MaTA mata-mata asing
Merdeka.com - Dalam persidangan perdana sengketa informasi publik antara Masyarakat Transfaransi Aceh (MaTA) dengan Partai Aceh (PA), Selasa (19/11) di kantor Komisi Informasi Aceh (KIA) di Banda Aceh, PA menuding MaTA mata-mata asing untuk memperoleh informasi publik dari PA.
Atas alasan itu, kuasa hukum PA, Irfansyah mengatakan tidak memberikan informasi publik yang diminta oleh MaTA. "Kita takut seperti kejadian penyadapan oleh Australia, makanya kita perlu tau dulu untuk apa informasi yang diminta itu," kata kuasa hukum PA, Irfansyah dalam persidangan.
Irfansyah kembali tekankan, jangan sampai informasi publik yang diminta itu dijual ke asing. Sehingga akan merugikan negara karena ada informasi publik bocor ke pihak asing.
Sementara itu, Koordinator MaTA, Alfian menampik semua tuduhan yang disampaikan oleh PA. Informasi publik yang diminta oleh MaTA itu sudah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Sedangkan data yang diminta untuk kebutuhan riset yang nantinya akan melahirkan buku bisa dijadikan pedoman dan menciptakan citra partai yang telah transparan.
"Kami meminta informasi publik berupa laporan keuangan partai yang bersumber dari uang negara, sumbangan anggota dewan dan dana bantuan lain yang sah secara perundangan-undangan," ujar Alfian.
Dia melanjutkan, permintaan informasi publik ini sudah diatur dalam undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. MaTA meminta laporan keuangan, struktur organisasi dan juga program kerja partai tersebut.
Kata Alfian, MaTA tidak hanya meminta informasi publik dari PA. Akan tetapi juga berlaku yang sama terhadap 8 partai lain yang ada kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). "Semua kita minta, Golkar, PKPI dan PKS yang sudah menyerahkan," tukasnya.
Sementara persidangan sengketa informasi publik ditunda sampai hari Jumat 22 November 2013 pukul 15.00 Wib dengan agenda mediasi.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koordinator Aksi Mahasiswa Aceh yang Usir Paksa Rohingya Buka Suara Terkait Dugaan Hubungan dengan Gerindra
Sebelumnya diberitakan, aksi pengusiran paksa pengungsi Rohingya dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus di Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaHal-Hal yang Dilarang Selama Ramadan di Banda Aceh
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Banda Aceh telah mengeluarkan seruan bersama untuk mengatur tata laksana ibadah selama bulan puasa Ramadan 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaJanji Mahfud MD Jika Menang Pilpres: Pemerintah Tak Boleh Lupa Jasa Rakyat Aceh
Pernyataan itu disampaikan Mahfud dalam diskusi publik 'Tabrak Prof' bersama generasi atau kaum muda Aceh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah
Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaJalan Tuhan, Karier Perwira TNI Sempat di Paspampres Berawal dari Pengamanan VVIP Presiden di Aceh
Perjalanan karier sosok perwira TNI ini tak banyak diketahui orang. Berawal penugasan di Aceh sampai promosi jadi Paspampres.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Akan Tutup 123 Perlintasan Sebidang, Ini Alasannya
Pemerintah akan menutup 123 titik perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api pada 2024.
Baca SelengkapnyaSejarah Desa Alur Jambu Aceh Tamiang, Sudah Ditinggalkan Warganya Akibat Diganggu Mahluk Halus
Sebuah pedesaan di Aceh Tamiang sudah tak lagi dihuni warganya akibat gangguan mahluk halus.
Baca SelengkapnyaAksi Mahasiswa Aceh Usir Paksa Pengungsi Rohingya dari Tempat Penampungan Sementara
Mahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaMencicipi Rumbia, Buah Pohon Sagu Favorit Masyarakat Aceh yang Penuh Khasiat
Buah yang dihasilkan dari pohon sagu tersebut kerap dijadikan rujak, asinan, hingga manisan oleh masyarakat Aceh sejak zaman dulu.
Baca Selengkapnya