Parlemen Korsel Minta DPR Undang Korut Untuk Bertemu di Indonesia
Merdeka.com - Indonesia terpilih menjadi tuan rumah 5th Meeting of Speakers of Eurasian Countries Parlement tahun 2020 mendatang. Tahun ini pertemuan para pimpinan Parlemen Asia dan Eropa ini digelar di Nur Sultan, Kazakhstan.
Salah satu yang mendukung Indonesia menjadi tuan rumah adalah Korea Selatan.
"Hubungan kita dengan Korea Selatan sangat spesial. Tidak hanya perdagangan, kita juga kerjasama dalam hal Alutsista. Karena itu Korea mendukung Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan selanjutnya," kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon usai bertemu Pimpinan Parlemen Korea Selatan, Heesan Mon di Nur Sultan, Kazakhstan, Selasa (24/9).
Rusia awalnya mengusulkan China menjadi tuan rumah. Namun akhirnya mayoritas negara yang lain lebih memilih Indonesia.
Fadli Zon menjelaskan pertemuan kelima pimpinan parlemen akan menjadi pertemuan penting. DPR akan mengundang delegasi Korea Utara ke Indonesia dan memfasilitasi pertemuan dengan pihak Korsel.
Selama penyelenggaraan MSEAP hingga tahun keempat , belum sekalipun Korut diundang. Pihak Korsel pun meminta Indonesia nanti menjadi fasilitator.
"Ini menunjukkan hal positif. Makin banyak yang mempercayai pertemuan antar parlemen ini untuk menyelesaikan konflik dan membuka dialog," kata Fadli Zon.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaHasto pun berpandangan dengan adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Surya Paloh memperkuat dugaan adanya kecurangan.
Baca SelengkapnyaSaat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaPertemuan berlangsung selama 1 jam dan tertutup. Istana menyebut Paloh yang meminta bertemu. Sebaliknya NasDem menyebut Jokowi yang mengundang.
Baca Selengkapnya