Para pimpinan MPR DPR 2009-2014 ini terancam gagal ke Senayan
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) hingga saat ini masih melakukan proses penghitungan (real count) hasil pemilu legislatif 9 April lalu. Namun demikian, hasil quick count telah menunjukkan banyak nama beken yang diprediksi bakal gagal lolos ke Senayan menjadi anggota Dewan termasuk para pimpinannya.
Beberapa nama pimpinan MPR DPR di tahun 2009 dan 2014 ini terancam gagal kembali untuk menikmati kursi empuk di Senayan. Padahal, sebagai incumbent harusnya mereka lebih mudah dalam pertarungan di Pileg.
Namun, takdir berkata lain. Mereka saat ini sedang was-was menanti hasil perhitungan KPU .
Berikut pimpinan MPR DPR 2009, 2014 yang terancam gagal ke Senayan seperti dirangkum merdeka.com:
Priyo Budi Santoso
Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso terancam gagal melenggang kembali ke Senayan. Di daerah pemilihan Dapil Jawa Timur I yang meliputi Surabaya-Sidoarjo, politikus Golkar itu hanya mampu meraih 24.367 suara.Sementara kursi Golkar diraih Adies Kadir Mapong yang juga Ketua DPD Partai Golkar Surabaya. Dengan 30.090 suara yang diraih, dia berhasil memupus asa Priyo. Saat mencoblos, Priyo sengaja pindah lokasi ke TPS Gang Dolly. Dia beralasan banyak menerima masukan seputar permasalahan di sana.Kegagalan Priyo mengingatkan Golkar pada kekalahan Ketua DPR Agung Laksono yang gagal meraih kursi di DPR dari dapil Jakarta Timur Pemilu 2009 lalu.
Marzuki Alie
Perolehan suara Partai Demokrat terjun bebas dari 20% menjadi sekitar 9%. Sejumlah petinggi Partai Demokrat pun ketar-ketir karena terancam tak lolos lagi ke Senayan.Di dapil DKI Jakarta III ada nama beken Marzuki Alie yang menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tak lolos. Dia pesimis lolos dan beralasan karena tak pernah kampanye di dapil yang meliputi Jakarta barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu."Saya memang tidak kampanye dapil karena sudah tahu tidak mungkin anggota DPR lagi," kata Marzuki Alie beberapa waktu lalu.Namun Marzuki enggan menjelaskan soal dirinya yang terancam gagal ke Senayan. Dia pilih mengikuti perhitungan hasil akhir yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum.
Taufik Kurniawan
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang juga caleg Partai Amanat Nasional (PAN) dari dapil Jawa Tengah VIII diprediksi gagal kembali ke Senayan. Di daerah ini, hampir semua partai mendapat 1 kursi, kecuali PAN, Partai Demokrat, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Bulan Bintang.Namun, Taufik tak terlalu risau. Dia mengaku sudah punya rencana jika benar-benar tak jadi balik ke DPR."Kita kan rakyat biasa. Saya asli Purbalingga, ya sudah jadi rakyat biasa ya nggak masalah, jualan mendoan, jualan soto sukaraja, nggak masalah," kata Taufik.
Sidarto Danusubroto
Ketua MPR Sidarto Danusubroto yang maju sebagai calon anggota legislatif untuk kursi DPD dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipastikan tak lolos. Hingga saat ini, Sidarto berada di urutan kesembilan dalam proses rekapitulasi suara di KPU DIY.Menurut kolega Sidarto di pimpinan MPR, Hajriyanto Y Thohari, sulit bagi politisi senior PDI Perjuangan itu lolos menjadi senator dari DIY. Sebab, hanya empat caleg DPD peraih suara terbanyak yang berhak mewakili provinsi masing-masing ke Senayan."Ada cerita yang menarik dari Pak Sidarto. Beliau tidak lolos di empat besar karena tidak memenuhi permintaan timnya yang butuh uang sebesar Rp 500 juta agar dapat suara tambahan saja," kata Hajriyanto di komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (21/4).
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaPSI Terancam Tak Masuk ke Senayan Meski Dipimpin Kaesang, Ini Respons Presiden Jokowi
Adapun syarat suara partai politik untuk lolos ke DPR harus mencapai 4 persen.
Baca SelengkapnyaBapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Klaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR
Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup De Gadjah: Tak Punya Cita-cita Terjun ke Dunia Politik, Kini Pimpin Gerindra Bali
Di jajaran Ketua-ketua partai politik di Bali, Made Muliawan Arya bisa disebut sebagai yang paling muda usianya.
Baca SelengkapnyaPPP Belum Ambil Sikap Hak Angket Pemilu, Singgung Ketua DPR Puan Maharani di Luar Negeri
Kendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.
Baca SelengkapnyaPPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR
"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy
Baca SelengkapnyaPimpinan DPR Tegaskan Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat
DPR sudah menerima daftar inventarisasi masalah (DIM) dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaIncumbent Berguguran, DPR RI Dapil Banten II Dihuni Caleg Wajah Baru
Untuk gabungan suara partai politik ditambah caleg, PAN menduduki peringkat pertama yakni 244.983 Suara.
Baca Selengkapnya