Para pembangkang SDA tak hadiri deklarasi PPP-Gerindra
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Emron Pangkapi dan Ketua DPW Jawa Barat, Rahmat Yasin tidak hadir dalam deklarasi koalisi PPP dan Gerindra di kantor DPP PPP, Jl. Diponegoro No. 60 Menteng, Jakarta. Keduanya tidak hadir diduga terkait surat pemecatan yang dilayangkan kepada mereka.
Wakil Sekjen PPP, Saiful Tamliha, telah mengatakan sebelumnya, alasan pemberhentian tersebut akibat melanggar AD/ART partai.
"Alasannya, mereka yang diberhentikan itu tidak mentaati AD/ART. Tidak menjunjung tinggi martabat PPP," terang dia di lokasi, Jumat (18/4).
Selain itu, kedua politisi PPP yang mendapat surat pemberhentian itu dianggap mengganggu suasana internal partai.
"Mereka meresahkan DPP. Di saat penghitungan suara mereka kumpul di Bogor enggak ikut mengawal suara," pungkasnya.
Selain itu Sekjen PPP Romahurmuziy juga tak nampak. Sebelumnya Romy tak menyetujui pemecatan kader-kader PPP oleh Suryadharma.
Kisruh internal PPP memuncak kemarin (17/4) dengan dipecatnya beberapa fungsionaris partai seperti, Suharso Monoarfa sebagai Wakil Ketua Umum PPP dan empat pengurus yang menjabat sebagai ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) yakni; Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW PPP Jawa Timur Musyaffa Noer dan Ketua DPW PPP Sulawesi Amir Uskara.
Saat dikonfirmasi, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali menegaskan pemecatan dilakukan untuk kepentingan organisasi. "Untuk kepentingan organisasi. Yang memicu ya macam-macam," ujar pria yang akrab disapa SDA ini saat menghadiri sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (17/4).
Soal pernyataan sekjen PPP yang menyebut surat pemecatan tidak sah karena tidak ditandatangani sekjen dibantahnya mentah-mentah. Menurutnya, sebagai mandataris partai, ketum memiliki hak untuk mengeluarkan surat yang diperlukan demi kepentingan partai.
"Saya berharap masing-masing tahu posisinya. Ketum itu tidak sejajar dengan sekjen, ketua umum tidak sejajar dengan wakil ketua umum. Ketua umum itu mandataris," tegasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca SelengkapnyaGerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca SelengkapnyaSandiaga enggan berkomentar banyak soal hak angket Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terdapat larangan yang wajib dipatuhi oleh penerima KJP Plus, seperti larangan membawa senjata tajam dan terlibat tindakan asusila.
Baca SelengkapnyaUntuk rencana pertemuan, hingga kini belum menemukan waktu yang pas untuk dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu DPP PPP Sandiaga Uno, mengklaim partainya sudah melampaui 4 persen atau ambang batas parlemen pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaPantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca Selengkapnya