Para Ketum Parpol di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah mengumumkan nama-nama para menteri di kabinet barunya hari ini di Istana Negara. Setelah diumumkan, para menteri itu langsung dilantik.
Ada perbedaan mencolok antara kabinet Jokowi jilid satu dengan kabinet Jokowi jilid dua ini. Pada kabinet jilid dua ini Jokowi tak 'mengharamkan' ketua umum parpol menjadi pembantunya di kabinet.
Padahal, pada periode pertama 2014 lalu, Jokowi melarang menterinya rangkap jabatan di partai politik. Saat itu, keputusan Jokowi tersebut ditentang oleh sejumlah elite partai politik pendukungnya. Beberapa di antaranya yakni; Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Namun, Jokowi saat itu tetap pada keputusannya, melarang elite parpol menjadi menterinya. Saat itu, Jokowi beranggapan rangkap jabatan menteri dan parpol akan mengakibatkan para pembantunya di kabinet tidak fokus dalam bekerja.
"Satu jabatan saja belum tentu berhasil, apalagi dua," kata Jokowi saat itu.
Alhasil, para menteri Jokowi di periode awal pemerintahannya tak ada ketum atau elite parpol. Jika pun ada, langsung mundur dari posisinya di parpol, semisal Puan Maharani yang saat itu mundur dari posisi ketua DPP PDIP.
Beda dulu beda sekarang. Kini, Jokowi tak melarang ketum atau elite parpol menjadi menteri di kabinet pamungkas di periode akhir kepemimpinannya. Tercatat ada tiga orang ketua umum parpol yang diangkat menjadi menteri. Berikut ulasannya:
Ketum Golkar Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto resmi menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Airlangga merupakan Ketua Umum Partai Golkar. Di periode Jokowi jilid pertama, Airlangga menjabat sebagai Menteri Perindustrian.
Saat itu, Airlangga menggantikan Saleh Husin pada perombakan Kabinet Kerja Joko Widodo 27 Juli 2016. Airlangga kemudian terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar secara aklamasi melalui rapat pleno yang digelar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu 13 Desember 2017. Keputusan aklamasi dicapai setelah Aziz Syamsuddin mengundurkan diri dari pencalonan sebagai ketua umum Golkar.
Airlangga kemudian resmi dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar, Rabu 20 Desember 2017. Airlangga mendapatkan dukungan penuh dari keseluruhan 34 Dewan Pimpinan Daerah tingkat I, 514 DPD tingkat II, dan 10 Ormas pendiri dan yang didirikan oleh Golkar.
Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa
Selain Ketum Golkar, menteri di kabinet Jokowi yang berstatus ketum parpol adalah Suharso Monoarfa. Mantan menteri di era SBY itu dipilih Jokowi menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Suharso berasal dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di PPP, Suharso menjabat sebagai Plt Ketua Umum. Suharso dipilih menjadi Plt Ketum PPP di Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP, di Hotel Seruni, Bogor, Rabu (20/3/2019). Suharso menggantikan Romahurmuziy yang diberhentikan sebagai Ketum PPP karena tersangkut kasus korupsi.
Usai dipanggil Jokowi, Selasa (22/10/2019) kemarin, Suharso menegaskan tak akan mundur dari posisi Plt Ketum PPP jika menjabat sebagai menteri. Dia juga menyatakan Presiden Jokowi tak masalah jika para menterinya juga menjabat sebagai ketum parpol.
"Kata Presiden tidak apa-apa (rangkap jabatan)," kata Suharso usai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Ketum Gerindra Prabowo Subianto
Ketua umum parpol yang menjadi menteri Jokowi selanjutnya adalah Prabowo Subianto. Rival Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 ini membuat publik terkejut karena bersedia menjadi anak buah Jokowi di pemerintahan. Prabowo dipilih Jokowi menjadi Menteri Pertahanan.
"Saya diminta membantu beliau di bidang pertahanan," kata Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Dalam pertemuan dengan Jokowi, Prabowo mengaku diberi pengarahan oleh Jokowi terkait tugas-tugas menteri. Dia berjanji akan bekerja sesuai target dan harapan dari Jokowi.
"Tadi beliau pengarahan dan saya akan bekerja sekeras mungkin untuk mencapai sasaran dan harapan yang ditentukan," terangnya.
Di Partai Gerindra, Prabowo saat kini menjabat sebagai ketua umum sekaligus ketua dewan pembina. Prabowo merupakan tokoh utama di partai berlambang burung garuda itu. Dia juga merupakan pendiri Gerindra.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar Jokowi Titip Nama Menteri di Kabinet Prabowo, Budi Arie: Enggaklah, Gosip
Presiden Jokowi dikabarkan menitipkan nama menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaIsu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaJawaban Santai Cak Imin Dapat Salam dari Jokowi
Pesan Jokowi untuk Cak Imin itu sebelumnya dititipkan lewat dua kader PKB yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaVIDEO: Jokowi Perintahkan Semua Menteri Waspada, Singgung Kedatangan Presiden Baru
Presiden Jokowi memerintahkan semua menteri waspada jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri
Baca SelengkapnyaGerindra Pastikan Jokowi Tak Cawe-Cawe Urusan Kabinet Prabowo-Gibran
Tak hanya memberikan pendapat, Jokowi juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik
Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaPengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan
Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca Selengkapnya