Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pantaskah Presiden dipanggil sebagai petugas partai?

Pantaskah Presiden dipanggil sebagai petugas partai? konpers jokowi dan setya novanto usai rapat konsultasi. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan seluruh kader PDIP adalah petugas partai, tak terkecuali Presiden Joko Widodo. Hal itu ditegaskan Mega saat memberikan kata sambutan di Kongres IV PDI Perjuangan di Sanur, Bali, beberapa waktu lalu.

Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai pernyataan Megawati itu suatu hal yang wajar dan tidak perlu diperdebatkan. Menurut Emrus, keikutsertaan Presiden Jokowi dalam kongres adalah murni sebagai kader PDI Perjuangan.

"Saya mengatakan jika setiap orang dalam partai politik adalah petugas partai. Siapa pun juga, tidak hanya Jokowi termasuk Megawati juga adalah petugas partai. Saya heran, kok ini menjadi suatu masalah yang diperdebatkan," ujar Emrus ketika dihubungi merdeka.com, Minggu (12/4).

Lanjut Emrus, dalam negara demokrasi, ada kesepakatan dalam suatu parpol untuk memperjuangkan ideologinya. Presiden Jokowi adalah seorang kader PDIP, karenanya wajib memperjuangkan ideologi partainya sejalan dengan tugas kepresidenan yang menjadi tanggungjawabnya untuk kesejahteraan orang banyak.

"Kita negara demokrasi termasuk elemennya adalah parpol. Jadi ada kesepakatan orang-orang di dalamnya untuk perjuangkan ideologi. Wajib bagi mereka untuk perjuangkan ideologi partainya. Tak terkecuali presiden, sepanjang dan segaris dengan tugas negara yang diembannya. Jadi tidak ada yang perlu diperdebatkan. Saya sepandangan dengan Bu Mega, semua kader partai adalah petugas partai," lanjut Emrus.

Lebih lanjut Emrus menjelaskan, sebagai seorang presiden yang diusung oleh PDIP, Presiden Jokowi mempunyai tugas dan amanah dari partainya. Amanah partai itulah yang ditagih Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.

Pidato Megawati, tambah Emrus, tidak hanya ditujukan kepada Jokowi saja, melainkan untuk seluruh kader PDIP yang hadir pada kongres itu.

"Presiden dicalonkan partai, wajib bagi dia bawa kepentingan partai disamping tugas untuk negara. Kampanye Jokowi tentang Nawa Cita itulah yang ditagih Megawati. Wajib bagi dia karena itu janji politik dan misi PDIP," katanya.

Lagipula, kata dia, Jokowi bukan datang di Kongres PDIP sebagai presiden, tapi kader PDIP. "Pidato Mega bukan hanya untuk Jokowi tapi bupati, gubernur dan menteri sebagai kader PDIP. Yang dari PDIP wajibkan wujud janji mereka saat kampanye," kata Emrus.

Di luar itu, tegas Emrus, pada dasarnya setiap orang mempunyai fungsi dan kedudukan yang berbeda kendati dia seorang pemimpin. Sama halnya dengan Presiden Jokowi, pada saat kongres dia berkedudukan sebagai anak dan Megawati adalah ibu mereka semua.

"Kecuali Jokowi datang bukan sebagai kader. Analoginya begini, apakah Jokowi selalu datang sebagai presiden, misalnya datang di rumah orangtuanya dan ibunya panggil yang terhormat Presiden Jokowi. Jadi setiap orang punya peran multi. Jokowi sebagai anak, Mega sebagai ibu. Supaya terjadi harmonisasi harus ada multi peran. Jokowi duduk sebagai kader, wajib dengar pemimpin partai dan itu wajar," tegas Emrus.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?

PDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?

PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.

Baca Selengkapnya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.

Baca Selengkapnya
PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?

PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?

Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP

Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP

Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan

Baca Selengkapnya
PSI Dinilai Beruntung Ada Anak Presiden, Kaesang: PDIP Juga Punya Presiden di Partainya

PSI Dinilai Beruntung Ada Anak Presiden, Kaesang: PDIP Juga Punya Presiden di Partainya

Menurutnya, PSI beruntung karena putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi Ketua Umum (Ketum) di partainya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.

Baca Selengkapnya