PAN: Koalisi Prabowo-Sandi Rukun, yang Punya Kepentingan Bilang Retak
Merdeka.com - Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay menegaskan koalisi Prabowo-Sandi yang diusung partainya, Demokrat, Gerindra, dan PKS masih tetap kokoh. Kabar keretakan koalisi Indonesia Adil Makmur itu berembus setelah Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan dan Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana.
"Sejauh ini, koalisi BPN masih tetap kokoh. Tidak ada yang retak. Komunikasi lintas parpol masih berjalan cukup baik. Semua masih berkomitmen untuk menunggu hasil akhir perhitungan manual," jelasnya saat dihubungi Jumat (3/5).
Saleh menyampaikan, jika ada yang menyebut koalisi Prabowo-Sandi retak, itu merupakan keinginan pihak lain yang berharap koalisi Prabowo-Sandi pecah. Di internal, kata dia, semua pihak masih rukun.
"Di dalam semua adem, teduh, dan rukun. Yang mengatakan retak adalah yang punya kepentingan untuk membuat retak," kata dia.
Pertemuan AHY dan Jokowi, menurutnya, komunikasi biasa saja. Presiden, lanjutnya, dituntut untuk bertemu dan berkomunikasi dengan banyak pihak. Pembahasan dalam pertemuan itu juga tak harus membahas soal politik, tapi berbagai hal lain.
Baca berita Prabowo Subianto di Liputan6.com
"Pembicaraannya tidaklah mesti soal politik praktis, tetapi bisa juga soal politik kebangsaan secara lebih luas. Saya melihat pertemuan itu dalam konteks politik kebangsaan yang lebih luas," ujarnya.
Usai bertemu Jokowi, AHY mengimbau semua pihak agar menghormati hasil Pemilu. Konteksnya, kata Saleh, ialah hasil Pemilu yang dilaksanakan secara jurdil.
"Buktinya, sampai hari ini Partai Demokrat juga masih banyak yang melakukan pengaduan ke Bawaslu terkait berbagai kecurangan yang mereka alami. Mereka tentu meminta hal itu untuk diselesaikan secara baik," jelasnya.
"Kan tidak mungkin AHY meminta menghormati hasil Pemilu di mana partainya mengalami ketidakadilan. Begitu juga ketidakadilan yang dihadapi oleh koalisi Pilpres yang didukung partainya," tutupnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaAHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaReaksi Anies soal Pertemuan Jokowi dan Prabowo Jelang Debat
Anies mengungkit kembali konsep perubahan yang digaungkan dirinya bersama Cak Imin.
Baca SelengkapnyaReaksi AHY Soal PPP Beri Sinyal Gabung Kabinet Prabowo-Gibran: Penguatan Koalisi Terus Kita Bicarakan
AHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaSaksi Prabowo Jelaskan Postur Anggaran Bansos Naik di Tahun Politik
Ace mengatakan jika anggaran Rp 496,8 triliun merupakan anggaran perlinsos.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto: Saya Kok Banyak Setuju dengan Pak Ganjar
Argumen kedua Ganjar yang didukung Prabowo adalah soal menata peran institusi pertahanan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya