Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PAN disebut bisa 'loncat' ke pemerintah, tergantung tawaran Jokowi

PAN disebut bisa 'loncat' ke pemerintah, tergantung tawaran Jokowi Kampanye PAN. ©2014 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Wacana yang berkembang mengenai perubahan posisi Partai Amanat Nasional (PAN) dari kubu oposisi menjadi pro pemerintah, ikut berkembang seiring proses kongres partai yang dibentuk pada era reformasi '98 tersebut.

Namun, sejumlah wacana yang mengerucut ke arah itu pun masih dianggap bias. Sebab, PAN dinilai partai yang manut saja dengan perintah ketua umum, melainkan tergantung aspirasi kader.

"Kalau kita lihat dari posisi politik PAN sekarang ini, sulit juga untuk mengatakan bahwa mereka akan jadi bagian dari pemerintah. Karena PAN ini cenderung bergantung di sisi politik para pengurus yang tidak hanya semata-mata ketua umumnya saja," kata Pengamat politik dari Populi Center, Dr. Nico Harjanto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/2).

Nico mengatakan, reposisi PAN bisa saja terjadi apabila Jokowi sebagai avant garde dari koalisi pemerintah di KIH, menawarkan bargaining position yang cukup menjanjikan bagi partai besutan Amien Rais tersebut ke depannya.

Maka, hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana sikap KMP maupun KIH dalam memandang PAN sebagai partai potensial, setelah ketua umumnya yang baru nanti sudah terpilih pada kongres mereka di Nusa Dua Bali saat ini.

"Kalau nantinya mereka ingin melakukan reposisi politik, hal itu tergantung dari tawaran-tawaran yang diberikan oleh Presiden Jokowi terhadap pengurus baru PAN. Jika tawaran itu nanti sepadan dengan resiko mengubah posisi politiknya dari oposisi menjadi pro pemerintah, tentunya hal itu pasti akan dipertimbangkan dan bahkan bisa dilakukan oleh mereka," kata Nico.

"Tapi jika posisi di DPR dengan KMP itu lebih menguntungkan secara politik bagi PAN, maka sepertinya mereka akan tetap berada pada posisinya yang sekarang ini sebagai pihak oposisi pemerintah," katanya menambahkan.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Petani di Grobogan: Pilpres Lalu Kami Pilih Jokowi, Kini Giliran Dukung Ganjar-Mahfud

Petani di Grobogan: Pilpres Lalu Kami Pilih Jokowi, Kini Giliran Dukung Ganjar-Mahfud

Iwan berujar pasangan Capres nomor urut 3 itu diyakini bisa membawa aspirasi para petani kala memimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Naikkan Gaji TNI-Polri dan PNS Jelang Pencoblosan Pilpres 2024, Anies: Kenapa Baru Tahun Ini?

Jokowi Naikkan Gaji TNI-Polri dan PNS Jelang Pencoblosan Pilpres 2024, Anies: Kenapa Baru Tahun Ini?

Anies menyayangkan gaji PNS dan TNI/Polri baru dinaikkan jelang Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Naikkan Gaji PNS dan Gencarkan Bansos Jelang Pilpres, Ini Tanggapan Ganjar

Jokowi Naikkan Gaji PNS dan Gencarkan Bansos Jelang Pilpres, Ini Tanggapan Ganjar

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi langkah Presiden Jokowi menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang pencoblosan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Istana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi

Istana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi

Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.

Baca Selengkapnya
Istana Jelaskan Alasan Jokowi Tak Pilih Prabowo Jadi Plt Menko Polhukam

Istana Jelaskan Alasan Jokowi Tak Pilih Prabowo Jadi Plt Menko Polhukam

Jokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai Plt Menko Polhukam.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Soal Jokowi Buntuti Kampanye Ganjar di Jateng, PDIP Bandingkan Karakter Capres Tidak Bisa Blusukan

Soal Jokowi Buntuti Kampanye Ganjar di Jateng, PDIP Bandingkan Karakter Capres Tidak Bisa Blusukan

PDI Perjuangan menilai Jokowi dan Ganjar memiliki karakteristik sama dengan menyapa langsung masyarakat yaitu blusukan.

Baca Selengkapnya