PAN Bekasi kampanye dengan mancing bareng dan fogging
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional Kota Bekasi, Jawa Barat, mengisi seluruh agenda kampanye Pemilu Legislatif 2014 dengan strategi kerja nyata melibatkan langsung masyarakat. Berbagai kegiatan dilakukan, termasuk mancing bareng dan fogging.
"Kegiatannya bisa apa saja yang penting melibatkan masyarakat, sehingga bisa langsung menyentuh hati mereka," kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah PAN Kota Bekasi Abdul Muin Hafid di Bekasi.
Selain kegiatan bersih-bersih lingkungan, kata dia, kampanye bertajuk 'Kerja Nyata Bersama PAN' diwujudkan pula dengan penyelenggaraan acara 'mancing bareng', 'fogging', perbaikan jalan rusak, pemberian santuan kepada yatim piatu, pengobatan gratis, hingga penjualan sembako murah yang digagas caleg-caleg lainnya.
"Cara ini kami yakini lebih efektif dan bermanfaat dibandingkan metode kampanye terbuka yang diramaikan konvoi kendaraan pendukung," katanya seperti dikutip Antara, Rabu (26/3).
Menurut dia partai bernomor urut delapan itu memang mengincar pemilih mengambang yang didominasi warga perumahan.
Kelompok pemilih ini diyakini bisa diperoleh suaranya setelah melihat hasil kerja nyata dari partai atau calon anggota legislatif yang berkampanye.
Diakui politisi yang kini menjadi anggota DPRD Kota Bekasi itu, mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk memberikan suaranya pada Pemilu 9 April 2014 sangat sulit.
Kenyataan berkembangnya politik transaksional serta makin tingginya jumlah masyarakat yang apatis terhadap politik membuat tantangan yang dihadapi PAN kali ini sangat berat.
Politik transaksional berkembang di kalangan warga perkampungan yang kini telah berani terang-terangan tawar-menawar harga untuk suaranya.
"Tidak jelas siapa yang memulai, tapi memang demikian keadaannya. Itu juga yang membuat banyak politisi enggan turun ke masyarakat karena adanya patokan harga tersebut," katanya.
Sementara warga perumahan apatis dengan kedatangan politisi tanpa bukti nyata yang dapat dinikmati mereka.
"Satu sisi warga perumahan cenderung belum ternodai dengan praktik politik transaksional. Namun di lain sisi, politisi membutuhkan modal besar untuk berbuat sesuatu di lingkungan perumahan," katanya.
Dikhawatirkan kata dia, kondisi demikian akan dimanfaatkan caleg terpilih untuk menghimpun kembali modal berkampanye dari uang rakyat.
"Maka dari itu, saya merasa perlu memberikan pendidikan politik yang sehat bagi masyarakat melalui metode kampanye Kerja Nyata Bersama," katanya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaKementan terus menggalakkan program bantuan pompanisasi, khususnya di lahan persawahan tadah hujan.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kebersihan alam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaKampanye akbar terakhir digelar hari ini jelang memasuki masa tenang pada 11-13 Februari 2024
Baca SelengkapnyaGibran dia meminta kepada pendukungnya untuk mempertebal kemenangan, termasuk di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAksi pengecoran di gang perumahan ini disayangkan lantaran banyak orang yang tidak bisa beraktivitas karena jalanan masih basah oleh semen.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca Selengkapnya7 Februari merupakan kampanye hari terakhir jelang masa tenang pencoblosan pada 14 Februari mendatang
Baca Selengkapnya