Pakde Karwo sarankan Azwar Anas minta polisi telusuri penyebaran foto
Merdeka.com - Foto lama Bupati Banyuwangi Azwar Anas ramai tersebar luas. Menanggapi ini, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo sarankan kepada pihak Anas meminta polisi menelusuri penyebaran foto itu supaya terungkap maksudnya sebagai kampanye hitam atau bukan.
"Tetapi itu kita belum tahu itu kampanye hitam apa kampanye memutihkan kita belum tahu. Disarankan polisi untuk periksa," kata pria karib disapa Pakde Karwo di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/1).
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo enggan komentari apakah hal itu berdampak pada kontestasi. Diketahui, Demokrat mendukung lawan politik Anas, yaitu pasangan Khofifah-Emil Dardak. Menurut dia, masyarakat sendiri bisa menilai hal itu.
Selain itu, Gubernur Jatim tersebut menghormati keputusan Anas menarik diri dari kontestasi Pilgub Jatim. "Itu hak Pak Anas tetapi haknya mau tarik kembali pikiran kita jangan hitam putihlah. Demokrasi membuat ruang spare untuk dialog," tukas dia.
Sebelumnya, Anas angkat suara terkait isu mundur tersebut. Dia menganggap ada proses pembunuhan karakter terkait polemik pencalonan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur. Termasuk, teror yang kerap diterima dirinya dan keluarga.
"Jadi terkait apa yang jadi desus-desus itu, saya sudah biasa. Perlakuan yang sama persis seperti ini sudah saya terima sejak tahun kedua menjabat ketika saya menerapkan sejumlah kebijakan, seperti pelarangan pasar modern, memperjuangkan saham bagi rakyat di sektor pertambangan, dan sebagainya. Bahkan, saya dilaporkan melakukan kriminalisasi kebijakan karena kebijakan-kebijakan tersebut," kata Anas melalui keterangan tertulis, Jumat (5/1).
Selama menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, Anas mengaku ada pihak yang mencegahnya mengambil kebijakan tertentu. Namun, dia mengaku tak menghiraukan dan tetap bekerja sebagai orang nomor satu di Kabupaten Banyuwangi.
"Bahkan saya juga dikirimi macam-macam gambar di masa lalu untuk mencegah saya mengambil kebijakan-kebijakan tertentu. Tapi kan saya tetap lanjutkan apa yang baik bagi orang banyak," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo berulang kali setuju dengan pendapatnya di debat Pilpres 2024 pamungkas.
Baca SelengkapnyaKomjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, parpol masih melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Anies, Cak Imin akan dapat meyakinkan masyarakat untuk memilih AMIN di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaDemokrat buka-bukaan NasDem menolak AHY jadi Cawapres Anies
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan ke-807 ini memprotes pemberian penghargaan berupa kenaikan pangkat istimewa Jenderal Kehormatan kepada Prabowo Subianto oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaMomen lumayan panas, terjadi ketika Anies dan Prabowo keras beradu argumen terkait pembahasan demokrasi.
Baca SelengkapnyaSekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Kombes Pol Ahrie Sonta Nasution iseng 'nyempil' bareng tiga Jenderal Polri yang merupakan rekan satu angkatan Akpol 1991.
Baca Selengkapnya