Nurdin Halid: Kalau ada yang menolak Ical suruh ketemu saya!
Merdeka.com - Ketua Steering Committee Rapimnas V Partai Golkar, Nurdin Halid menegaskan partainya satu suara mengusung Aburizal Bakrie (Ical) sebagai capres di Pilpres 2014. Menurutnya, suara yang menolak pencapresan Ical bukan suara resmi Golkar.
Dia menjelaskan, adanya polemik DPD II Golkar tingkat kabupaten/kota yang menolak pencapresan Ical tidak sah secara organisasi. Dia menegaskan, seluruh kader Golkar taat azas dan mendukung pencapresan Ical.
"Bukan DPD II secara organisatoris, yang ada oknum. Enggak ada yang enggak taat azas, tidak ada orangnya, lihat saja, kalau ada suruh ketemu saya," ujar Nurdin di sela-sela Rapimnas ke V Golkar di JS Luwansa, Jumat (22/11).
Dia membantah, di dalam struktur organisasi partai ada organisasi forum DPD II. Diketahui, yang keras menolak pencapresan Ical adalah Ketua Forum Silaturahmi DPD II Golkar, Muntasir Hamid.
"Kita enggak pernah mengenal forum komunikasi DPD II, enggak ada itu. Siapa yang mendirikan? Itu oknum. Secara institusi Golkar enggak ada forum itu," kata mantan ketua umum PSSI itu.
Oleh sebab itu, dia meyakini jika seluruh kader partai berlambang beringin itu mendukung penuh pencapresan Ical. "Secara organisatoris kita satu gerak, satu tekad, menangkan Golkar, Ical," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Forum Silaturahmi DPD II Golkar, Muntasir Hamid ngotot datang ke Rapimnas ke V meski tak diundang. Alasannya, ingin memberikan kritik bagi Ical.
"Kita untuk pimpinan jangan hanya puji-pujian tapi sementara kita hancurkan dia. Kan kejadian begitu, kita mengiritik beliau, mana tahu masalah ruang dan gerak tiba-tiba stuck (elektabilitas Ical), ada kader lain (gantikan Ical)," tegasnya.
Menurutnya, seorang Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung layak menggantikan Ical sebagai capres bilamana nanti elektabilitas Ical tak menunjukkan hasil memuaskan jelang Pilpres.
"Ada Pak JK, ada Pak Akbar," tutur dia.
Meskipun dalam aturan pencapresan harus ada Munas untuk menunjuk calon, dia yakin hal itu bisa terjadi. Bahkan dia mengancam, jika Ical tetap dicapreskan bakal terjadi perpecahan di Golkar.
"DPD II tidak punya hak, tidak perlu dievaluasi sebagai capres, tapi hendaknya berbesar hati, dia beri ruang (evaluasi). Dalam politik ruang tidak pernah tertutup, semua bisa saja terbuka kapan saja," lanjut dia.
"Kalau dibuka ruang enggak ada persoalan, kalau enggak dibuka, saya takuti mudah-mudahan jangan, jangan sampai ada Partai Golkar Perjuangan," pungkasnya.
Selain Muntasir, sejumlah politisi senior Golkar seperti Zainal Bintang dan pendiri Partai Golkar Suhardiman, juga meminta Ical menjadi (king maker) saja alias tak maju capres. Padahal Suhardiman adalah pendukung teras Ical.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaLuhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Maman menegaskan Partai Golkar solid mendukung Airlangga Hartarto kembali memimpin Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku hingga saat ini belum mengetahui sosok yang mendaftar untuk Pilkada DKI Jakarta ke partai politik Koalisi Perubahan yaitu PKB, PKS atau NasDem.
Baca SelengkapnyaDoli mengatakan Partai Golkar terus melihat bagaimana perkembangan dinamika politik saat ini.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKata Cak Imin, kader HMI diminta jangan menyesal tidak ikut gerbong perubahan.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengungkapkan, pihaknya akan mengumpulkan seluruh tokoh-tokoh yang akan maju di Pilkada sekaligus melakukan beberapa prosea seleksi.
Baca Selengkapnya