Namanya dicatut, Ferdinand laporkan tiga akun Twitter penyerang Jokowi
Merdeka.com - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean telah melaporkan tiga akun Twitter ke Bareskrim Polri pada tanggal 24 Agustus lalu. Tiga akun itu dituding telah mencemarkan nama baiknya dengan melontarkan kata-kata yang tak pantas.
Ferdinand menyampaikan ada pihak-pihak yang mencatut nama dan fotonya di Twitter untuk kemudian digunakan menyerang pendukung Jokowi. Ia memastikan akun tersebut palsu.
"Beberapa hari terakhir ini telah beredar luas capture atas sebuah akun Twitter yang menggunakan foto dan nama saya secara tidak sah dengan user name: @LawanPoLltikJKW. Akun ini kemudian telah melakukan pembunuhan karakter atas nama dengan cara mencuit hal-hal yang tidak pantas. Di antaranya berbau pornografi dan menyerang suku tertentu secara khusus suku Batak dan kelompok pendukung Jokowi. Sebaran capture akun palsu ini menyebar luas hingga merugikan nama baik saya secara pribadi dan menimbulkan keresahan serta kemarahan di kalangan saudara saya suku Batak," jelasnya dalam siaran pers, Kamis (30/8).
Ferdinand mengklarifikasi bahwa akun @LawanPoLltikJKW itu palsu yang sengaja menggunakan nama dan fotonya. Ia menilai tindakan tersebut melanggar UU ITE.
"Dengan ini saya berikan klarifikasi bahwa akun tersebut adalah akun palsu yang menggunakan nama dan foto saya secara tidak sah dan merupakan pelanggaran terhadap UU ITE. Atas hal tersebut, pada tanggal 24 Agustus 2018 telah resmi saya laporkan kepada Bareskrim Polri dengan Nomor Laporan : STT/859/VIII/2018/BARESKRIM," jelasnya.
Ada tiga akun Twitter yang dilaporkan yaitu pemilik akun @LawanPoLltikJKW, @BirgaldoS dan @kangdede78. Akun @BirgaldoS dan @kangdede78 menurutnya akun yang pertama kali menyebarluaskan akun palsu yang menggunakan nama dan foto dirinya.
"Saya berharap agar pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan saya karena perbuatan para terlapor telah merugikan saya secara materil dan imateril. Dan mengakibatkan keresahan di kalangan suku batak pendukung Jokowi," jelasnya.
Klarifikasi ini dilakukan karena menurutnya akun palsu tersebut telah membuat keresahan di kalangan masyarakat suku Batak dan kelompok pendukung Jokowi. "Saya berharap agar tidak ada lagi pihak-pihak yang terus merusak nama baik saya dan tidak lagi menyebarluaskan hoax yang melanggar UU ITE dan ada sanksi pidananya," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca SelengkapnyaIsu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar
Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Mendadak Ogah Singgung Angka Hingga Sebut Nama Kapolri dan Panglima TNI, Ada Apa?
Selain tak mau menyebut nama Kapolri dan Panglima TNI, Jokowi enggan berbicara soal angka.
Baca Selengkapnya